Resep Oseng Mercon Hati Ampela Ayam & Bersyukur

 Kata ini mudah diucapkan namun susah sekali dijalankan Resep Oseng Mercon Hati Ampela Ayam & Bersyukur

Bersyukur. Kata ini mudah diucapkan namun susah sekali dijalankan. Contohnya saat tadi pagi saya menaiki MRT ketika berangkat ke kantor. Di gerbong khusus wanita ini saya memperhatikan beberapa penumpang yang terlihat begitu chic dan so stylish dengan pakaian rapi dan body slim mereka. Baju yang dikenakan bukanlah dari brand mahal namun menempel dengan apiknya di tubuh. Rambut diblow rapi dengan ikal-ikal diujung membuat saya membatin butuh berapa lama bagi saya untuk melakukan hal yang sama kala terpontang-panting mempersiapkan diri saat hendak berangkat kerja. Atau jika menggunakan hijab maka kerudung yang dikenakan dililit rapi dan cantik diseputar leher sehingga terlihat ringkas dan praktis. 

Ketika malamnya pulang dari kantor dan nongkrong sejenak di Kuningan City Mall, membunuh waktu karena jalanan di depan kantor luar biasa macet, saya memperhatikan hal yang sama. Para wanita berpenampilan begitu rapi dan terlihat masih fresh walau jam sudah menunjukkan pukul delapan malam. Seorang cewek berhijab yang duduk tidak jauh dari meja saya di food court memiliki pipi semulus custard tiramisu membuat saya bertanya-tanya produk krim apa yang dipakainya. Jika seperti ini saya lantas memandang diri sendiri, lusuh dengan pakaian super gombrong, rambut panjang awut-awutan tak berbentuk dan sudah saatnya masuk ke salon untuk di potong, lipstik yang telah menghilang sejak jam empat sore, muka berminyak seperti empal gepuk. Saat itu saya benar-benar merasa seperti sebuah kaleng kerupuk, berbentuk kotak, lebar, tanpa pinggang. Saya hampir ngakak sendiri dengan gambaran yang tercetus di kepala, namun berhasil mengerem diri karena takut dikira kurang waras. 

 Kata ini mudah diucapkan namun susah sekali dijalankan Resep Oseng Mercon Hati Ampela Ayam & Bersyukur
 Kata ini mudah diucapkan namun susah sekali dijalankan Resep Oseng Mercon Hati Ampela Ayam & Bersyukur

Mengapa ya rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau? Kita selalu membandingkan diri dengan orang lain dan beranggapan mereka jauh lebih baik. Seringkali saya lupa bersyukur dengan apa yang telah diberikan Yang Kuasa, selalu merasa orang lain diberikan berkah lebih dibandingkan diri ini. Padahal setiap manusia pastinya memiliki masalah yang berbeda-beda, dan seringkali apa yang tampak sebenarnya tidak mewakili kondisi yang nyata. Tapi membandingkan diri dengan orang lain sebenarnya tidaklah sepenuhnya bad, asalkan hasilnya digunakan untuk introspeksi diri. Misalnya, begitu saya melihat banyak kaum wanita berpakaian rapi nan simple di MRT dan mal membuat saya terpacu untuk menuju ke toko pakaian dan mencari selembar baju yang mungkin sedikit membuat kaleng kerupuk ini terlihat lebih baik. 

Marks & Spencer menjadi incaran karena memiliki koleksi baju yang berukuran cukup besar, jadi seharusnya tidaklah susah mencari ukuran badan saya.  Sayangnya toko yang terletak di Kuningan City Mall ini memiliki penerangan redup-redup yang membuat mata minus saya menjadi seakan terserang rabun ayam, walau sudah dipasang kaca mata. Plus, sepertinya koleksi yang dipajang adalah koleksi jadul tahun 90-an sehingga modelnya kurang menarik. Tapi karena ukuran jumbonya cukup banyak akhirnya saya masuk kedalam fitting room bersama lima lembar blus. Pakaian pertama berwarna kuning dengan bunga-bunga kecil coklat yang memenuhi seluruh badan, membuat saya tampak seperti sebuah jendela besar yang diberi gorden semarak. Pakaian kedua, sebuah blus berbahan semi kaus berwarna hitam (warna andalan!) membuat saya tampak lebih pendek lima senti padahal seharusnya hitam membuat kita terlihat lebih slim bukan? Pakaian ketiga sebuah blus berwarna ungu dengan tali dileher membuat saya tidak terlihat seperti kaleng kerupuk, tapi menjelma menjadi galon Aqua dengan sarung ungunya. Tobat! Pakaian keempat dan kelima tidak saya coba sama sekali karena ngeri semua ini justru akan membuat saya berakhir depresi.

 Kata ini mudah diucapkan namun susah sekali dijalankan Resep Oseng Mercon Hati Ampela Ayam & Bersyukur
 Kata ini mudah diucapkan namun susah sekali dijalankan Resep Oseng Mercon Hati Ampela Ayam & Bersyukur

Keluar dari fitting room, saya ditunggu oleh seorang petugas, semua pakaian tersebut saya serahkan ke si Mbak diiringi kata-kata, "Maaf nggak ada yang cocok ya Mbak," dan segera berlalu dari lantai fashion ini menuju ke Ace Hardware. Sepertinya memang berbelanja pakaian bukanlah keahlian saya dan memang pekerjaan yang tidak saya sukai. Pulang ke rumah di pukul setengah delapan malam saya justru menenteng 4 buah toples Balls dengan bibir tersenyum lebar, diskon dua puluh persen berhasil menggiring saya menambah koleksi jar merk yang satu ini. Memang urusan fashion dan penampilan bukanlah bidang yang digemari, tapi at least saya sudah cukup happy dengan segala pernak-pernik dapur dan urusan perbumbuan. Yah, disyukuri saja apa yang ada. 😂

Wokeh menuju ke resep. Hati ampela ayam sebenarnya bukanlah makanan favorit, kecuali jika dibumbui dengan kunyit dan bawang segambreng dan digoreng garing, atau di masak menjadi bacem ala Jogya yang manis. Ah, jika bicara bacem hati ampela ayam, maka ingatan saya selalu melayang ke warung makan di dekat kos didaerah Babarsari, Jogya. Si Ibu warung selalu menyediakan bacem hati ampela yang dililit dengan usus, dan selalu saya pilih menjadi lauk diantara lauk lainnya. Sayang di pasar saya jarang menemukan satu paket hati ampela dan ususnya, atau mungkin saya harus membeli semuanya terpisah dan merangkainya menjadi satu ketika direbus dalam kuah bacem. Hm, mungkin satu hari akan dicoba resepnya.

 Kata ini mudah diucapkan namun susah sekali dijalankan Resep Oseng Mercon Hati Ampela Ayam & Bersyukur

Kali ini sedikit keluar dari kebiasaan, hati dan ampela ayam saya tumis dalam bumbu super pedas, sepanas mercon di lidah. Oseng-oseng mercon di Jogya umumnya terbuat dari tetelan dan daging sapi, namun dengan hati ampela ayam tak kalah laziznya. Sayangnya menu ini kudu disantap dengan nasi, dan pastinya menghabiskan nasi yang bukan hanya segunung tetapi beberapa gunung sekaligus. Lantas bagaimana saya bisa menghilangkan image kaleng kerupuk ini jika sering memasak masakan boros nasi seperti ini? Gubrak!

Berikut ini resep dan prosesnya ya.

 Kata ini mudah diucapkan namun susah sekali dijalankan Resep Oseng Mercon Hati Ampela Ayam & Bersyukur

Oseng Mercon Hati Ampela Ayam
Resep modifikasi sendiri

Untuk 5 porsi

Tertarik dengan resep tumisan lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Oseng-Oseng Mercon 
Tumis Bunga Pepaya Ikan Tongkol
Tumis Ayam 'Nyemek' Pedas

Bahan:
- 5 pasang hati dan ampela ayam
- 1 papan petai, kupas dan iris tipis

Bumbu ditumbuk kasar:
- 5 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 2 cm kunyit
- 2 cm jahe
- 6 buah cabai rawit merah
- 1 batang serai ambil bagian putihnya saja

Bumbu lainnya:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 6 buah cabai rawit merah, iris tipis
- 3 lembar daun salam, sobek kasar
- 3 cm lengkuas, iris tipis
- 2 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan air asam jawa
- 1 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan gula jawa sisir atau gula pasir
- 1/2 sendok teh kaldu jamur / kaldu bubuk

Cara membuat:

 Kata ini mudah diucapkan namun susah sekali dijalankan Resep Oseng Mercon Hati Ampela Ayam & Bersyukur

Remas-remas hati ampela ayam dengan 1/2 sendok makan garam, diamkan 15 menit, cuci hingga bersih. Iris tipis ampela ayam dan potong kotak hatinya. Sisihkan.

Siapkan bumbu yang ditumbuk kasar, saya masukkan ke chopper dan proses hingga hancur, sisihkan.

 Kata ini mudah diucapkan namun susah sekali dijalankan Resep Oseng Mercon Hati Ampela Ayam & Bersyukur

Siapkan wajan, panaskan 1 sendok makan minyak. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan cabai, daun salam, dan lengkuas, tumis hingga harum. Masukkan petai, aduk dan tumis hingga wangi. Masukkan hati, ampela ke tumisan di wajan, aduk dan tumis hingga hati ampela matang. Tambahkan kecap, air asam, gula, garam, dan kaldu bubuk, aduk rata. Cicipi rasanya, angkat. Sajikan dengan nasi panas. 

0 Response to "Resep Oseng Mercon Hati Ampela Ayam & Bersyukur"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel