Resep Steak Saus Jamur dengan Tumis Bayam dan Kentang Goreng
Pukul sembilan pagi kemarin, adik saya, Tedy, menjalani operasi untuk membetulkan pen yang patah dan posisi tulang yang bergeser. Seperti yang saya ceritakan sebelumnya di postingan disini, Tedy mengalami kecelakaaan sekitar enam bulan yang lalu dan mengalami patah paha dikaki kiri. Minggu lalu ketika berjalan menuruni tangga dikantornya, kruk yang dikenakannya tergelincir dan tulang yang sedang mengalami proses penyambungan kini patah lagi berikut pennya. Adik saya menjalani operasi di rumah sakit di Batam, tempat dimana kakak saya, Mbak Wulan, bekerja. Alasan kami karena biayanya jauh lebih murah dibandingkan dengan beberapa rumah sakit yang direkomendasikan dan rumah sakit tersebut memiliki alat khusus untuk keperluan operasi yang kali ini lebih rumit dibandingkan sebelumnya.
Operasi berlangsung selama lebih dari empat jam. Sekitar pukul satu siang saya mendapatkan kabar dari kakak saya yang melihat proses operasi berlangsung. Adik saya masih belum sadar dari bius totalnya, tergeletak di ranjang ICU dengan Diar, adik ipar saya, yang menemani. Air mata saya langsung menetes melihatnya seperti itu, apalagi kabar yang diberikan kakak saya kurang begitu bagus. Walau sudah enam bulan berjalan namun tulang yang telah dioperasi sebelumnya belum mengalami penyambungan, artinya perkembangan penyembuhannya sangat lambat.
Operasi berlangsung selama lebih dari empat jam. Sekitar pukul satu siang saya mendapatkan kabar dari kakak saya yang melihat proses operasi berlangsung. Adik saya masih belum sadar dari bius totalnya, tergeletak di ranjang ICU dengan Diar, adik ipar saya, yang menemani. Air mata saya langsung menetes melihatnya seperti itu, apalagi kabar yang diberikan kakak saya kurang begitu bagus. Walau sudah enam bulan berjalan namun tulang yang telah dioperasi sebelumnya belum mengalami penyambungan, artinya perkembangan penyembuhannya sangat lambat.
Umumnya pada kasus-kasus patah tulang, sekitar 6 mingguan tulang sudah menunjukkan proses pertumbuhan dan penyambungan, dan membutuhkan waktu 1 tahun hingga pen bisa dilepas. Seharusnya dalam kurun 6 bulan tulang sudah cukup kuat, namun kenyataannya posisi patahnya berada ditempat yang lama. Dokter bedah yang menangani Tedy sebelumnya di rumah sakit di Cawang sangat baik, sabar dan bersedia menjelaskan ke kami prosesnya. Menurut beliau, kemungkinan tulang belum menyambung baik karena ada beberapa aliran darah yang memberi makan tulang terputus, sehingga tulang tidak mendapatkan asupan makanan untuk memperbaiki diri. Selain itu pasien juga dianjurkan lebih sering berjemur sinar matahari pagi untuk memperkuat tulang, melakukan olah raga ringan selain tentu saja banyak mengkonsumsi makanan yang kaya kalsium dan suplemen.
Mendapatkan cukup sinar matahari dan olah raga ringan, adalah dua hal yang jarang dilakukan oleh adik saya. Sebagai orang kantoran maka kami memang jarang terpapar sinar matahari. Berangkat pagi ketika matahari belum bersinar sempurna dan pulang malam ketika matahari terbenam adalah kondisi yang terjadi setiap hari. Olah raga pun hanya dilakukan sekedarnya, bukan aktifitas rutin, dan Tedy yang pergi dan pulang kantor mengendarai mobil hampir tidak banyak bergerak, tidak seperti pengguna angkutan umum lainnya.
Saya akui, saya sendiri pun menjalani pola hidup yang sama, bedanya mungkin saya sedikit lebih banyak bergerak karena berangkat dan pulang kantor menggunakan angkutan umum. Sejak MRT mulai berjalan, saya pun bergerak lebih banyak karena setiap hari harus menuruni tangga menuju stasiun MRT yang dalam. Kini saya berusaha merubah diri, jika dulu matahari selalu dihindari (karena takut kulit menjadi hitam!) kini di Sabtu dan Minggu pagi saat berjalan kaki keliling kompleks perumahan saya sempatkan diri diam sejenak menikmati sinar hangat yang menyehatkan ini. Saya baca-baca di internet, kasus tulang keropos makin banyak terjadi, mungkin karena pola hidup manusia yang semakin berubah terutama orang kantoran yang jarang terkena udara terbuka dan sinar matahari. Betapa berbedanya dengan mereka yang hidup di pedesaan, para petani yang setiap hari terpapar sinar matahari memiliki tubuh dan tulang yang kuat, bahkan hingga usia senjapun masih sanggup mengayuh cangkul. Ah, betapa inginnya saya kembali ke desa.
Okeh menuju ke resep hari ini. Sejak menemukan bahwa online shop menjual aneka daging steak dan protein hewani seperti ikan dengan harga lebih murah dibandingkan supermarket, maka saya beralih berbelanja daging-dagingan kesana. Sirloin, iga, rib-eye, hingga hati sapi segar lokal saya beli secara online. Di online shop langganan, sepotong sirloin seberat 200 gram hanya dibandrol seharga dua puluh tujuh ribu rupiah. Super murah, dagingnya pun empuk dan gurih. Bayangkan jika membelinya di resto steak, minimal tujuh puluh ribu perak melayang dari kocek. Potongan daging cukup dibumbui dengan garam, merica dan panggang sebentar di pan. Dagingnya tidak alot, juicy dan rasanya pun sedap.
Rib-eye wagyu yang dipakai diresep ini pun saya beli di online shop. Satu kilo rib-eye wagyu berisikan lima potong steak yang masing-masing seberat 200 gram dihargai sekitar Rp. 150 ribu. Bayangkan berapa rupiah yang kita harus keluarkan jika menyantapnya di resto, apalagi jenis daging wagyu. Tapi saya akui, wagyu yang berlemak kurang saya sukai tastenya dibandingkan sirloin biasa, walau teksturnya memang super empuk. Rib-eye steak ini saya kolaborasikan dengan saus jamur, tumis bayam dan kentang goreng. Tumis bayamnya terinspirasi dari resto steak didaerah Senopati, Holycow yang menyajikan steak dengan tumisan bayam yang laziz. Kedua keponakan saya, Rafif dan Fatih yang bukan penggemar sayuran bahkan akan menambah porsi tumis bayam ini jika kami makan disana. Entah bagaimana cara membuatnya, yang jelas aroma bayamnya tak terasa sama sekali, padahal menurut saya bumbu tumisannya sama saja.
Berikut resep dan prosesnya.
Steak Saus Jamur dengan Tumis Bayam dan Kentang Goreng
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 2 porsi
Tertarik dengan resep sejenis lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Bahan steak:
- 2 potong steak daging sapi (saya pakai rib-eye, bisa pakai sirloin / tenderloin) berat masing-masing sekitar 200 gram
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1/4 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh thyme kering (optional)
- 1 sendok makan mentega
Bahan dan bumbu tumis bayam:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 3 siung bawang putih, cincang halus
- 1/4 sendok makan saus tiram
- 1 buah jagung manis, dipipil
- 50 ml air
- 1 ikat kecil bayam (150 gram)
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1 sendok teh gula pasir
- 1/2 sendok teh garam
Bahan kentang goreng:
- 3 buah kentang, potong wedges
- 1/4 sendok teh garam
- 2 sendok makan tepung maizena
Bahan dan bumbu saus jamur:
- 1 sendok makan mentega
- 1/2 buah bawang bombay cincang halus
- 2 siung bawang putih, cincang halus
- 1/2 sendok makan tepung terigu
- 200 ml susu cair
- 100 ml air kaldu ayam
- 1 sendok makan kecap inggris (optional)
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh gula pasir
- 4 buah jamur champignon / jamur merang /jamur kancing, iris tipis
Cara membuat:
Siapkan kentang yang sudah dikupas dan dipotong wedges, masukkan ke mangkuk, tuangkan air hingga kentang terendam. Simpan di chiller kulkas minimal 1 jam sebelum digoreng.
Siapkan bayam yang sudah disiangi dan dicuci bersih. Rebus / kukus hingga matang. Angkat, tiriskan dan peras hingga airnya habis. Potong kasar, sisihkan.
Siapkan wajan, panaskan 1 sendok makan minyak. Tumis bawang putih hingga matang, masukkan saus tiram, tumis selama beberapa detik. Masukkan bayam rebus, aduk rata. Tambahkan merica, gula pasir dan garam, aduk rata dan cicipi rasanya. Sesuaikan asinnya, angkat dan sisihkan.
Membuat saus jamur:
Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan mentega. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan matang. Masukkan tepung terigu, aduk dan tumis hingga tepung matang, warnanya berubah lebih gelap. Tuangkan susu cair dan air kaldu ayam, aduk dan masak dengan api kecil hingga saus mendidih dan kental.
Masukkan jamur, kecap inggris, gula, garam dan merica bubuk, aduk dan masak selama 1 menit. Cicipi rasanya, sesuaikan garamnya. Jika saus terlalu kental tambahkan susu cair. Angkat dan sisihkan.
Cara membuat kentang goreng:
Keluarkan kentang dari kulkas, tiriskan. Tambahkan tepung maizena dan garam, aduk rata hingga kentang terlumuri tepung dengan baik.
Siapkan wajan, panaskan minyak agak banyak. Goreng kentang hingga setengah matang. Angkat, tiriskan. Biarkan dingin. Goreng sekali lagi hingga matang kecoklatan. Sisihkan. Menggoreng kentang dua kali bertujuan supaya teksturnya lebih renyah.
Siapkan wajan, panaskan minyak agak banyak. Goreng kentang hingga setengah matang. Angkat, tiriskan. Biarkan dingin. Goreng sekali lagi hingga matang kecoklatan. Sisihkan. Menggoreng kentang dua kali bertujuan supaya teksturnya lebih renyah.
Cara membuat steak:
Siapkan potongan daging, lumuri permukannya dengan garam, merica dan thyme kering secara merata. Panaskan pan anti lengket hingga benar-benar panas. Masukkan steak, panggang hingga permukaannya agak sedikit kecoklatan. Masukkan mentega, siram-siramkan mentega yang mencair ke permukaan steak. Dengan menggunakan alat penjepit, miringkan potongan daging dan panggang sisi-sisinya juga.
Masak hingga steak matang dengan tingkat kematangan sesuai selera. Tiriskan. Biarkan daging beristirahat sekitar 10 menit sebelum disajikan. Sisihkan.
Penyajian:
Sajikan steak dengan tumisan bayam jagung, kentang goreng dan saus jamur.
0 Response to "Resep Steak Saus Jamur dengan Tumis Bayam dan Kentang Goreng"
Post a Comment