Resep Cake Pop
Ibu saya hari Jumat kemarin kembali ke Jakarta, setelah sempat 1 bulan di Paron mengurus renovasi rumah untuk persiapan penjualan. Selama di Jakarta, Ibu selalu tinggal di rumah adik saya, Wiwin, di Mampang. Rumah Wiwin yang lega, plus adanya asisten rumah tangga membuat beliau lebih betah dan tidak terlalu kesepian ketika semua penghuninya sibuk bekerja dan sekolah. Jika Ibu mulai bosan di Jakarta, beliau akan terbang ke rumah kakak saya, Wulan, di Batam, atau berkunjung ke saudara-saudara di Tanjung Pinang. Di usia lanjut seperti ini, kami membiarkan beliau melakukan hal apapun yang disuka, karena yang terpenting adalah Ibu bahagia, sehat dan merasa produktif.
Sabtu atau Minggu saya biasanya akan datang ke Mampang, menemani beliau ngobrol atau sekedar jalan-jalan keluar. Seperti hari Sabtu kemarin, kami berdua ngerumpi ngalor ngidul tak tentu arah dan kali ini saya memulai percakapan dengan tema 'malas membersihkan rumah'. "Mengapa kok aku malas banget ya Ma membersihkan rumah. Rumah udah kaya kandang kebo, ampun dah. Rambut rontok berceceran dimana-mana, udah beli vacuum cleaner tetap juga malas ngerjainnya. Baru ngebayangin ambil pel, sapu dan ngelap perabotan langsung semangatku drop," saya mulai berkeluh-kesah. Saya menduga Ibu akan memberi nasehat panjang lebar sebagaimana orang tua umumnya, tapi ternyata bukan itu kata-kata yang diberikan. 😄
"Sama kaya Mama, nurun dari Mama itu malas membersihkan rumah. Dari jaman gadis sampai sekarang pekerjaan itu yang Mama paling tidak suka. Ngepel, nyapu, ngelap-ngelap perabotan, aduh kok pekerjaan yang membosankan sekali. Mama lebih mending disuruh nyuci baju yang banyak atau nyuci piring dibandingkan beres-beres rumah." Saya mengerang keras mendengarnya, ternyata Ibu saya justru yang curhat, dan selalu sifat-sifat jelek dari kedua orang tua jatuh ke saya. Ketika semua anggota keluarga jago pelajaran matematika, hanya Ibu dan saya yang parah dengan kegiatan berhitung. Saya sebut parah, itu benar-benar super parah, bahkan ketika berbelanja di pasar saya suka jengkel ketika si penjual menyuruh saya yang menghitung belanjaan, terpaksa kalkulator di handphone beraksi. Ketika adik saya, Wiwin, dan Tedy diberikan rasa sabar tingkat dewa ala Ibu saya, maka saya seperti alm. Bapak yang terburu-buru dan mudah emosi. Ketika kakak saya, Mbak Wulan, diberi otak brilian seperti alm. Bapak maka saya diberi isi kepala pas-pasan, pas yang lain naik kelas saya pun ikutan naik, nilai rapot tidak pernah istimewa dan cemerlang. Saya menghelas nafas berat menerima semua kekurangan dan kekurangan diri. 😄
"Tapi temenku ada lho yang hobinya beberes rumah. Rumah dipel pagi sore, semua perabotan dilap sampai kinclong. Kok bisa ya punya semangat kaya gitu," lanjut saya kembali. "Iya, Mama suka bingung juga kok bisa rajin begitu ya. Udah Nduk, di sapu saja lantainya, nggak usah dipel. Kalau terasa kaki mulai lengket-lengket baru dipel," saran Ibu kembali dengan simple-nya. "Aku udah nggak ngepel lantai sebulan, paling di vakum saja, trus dirumah pakai sandal jepit. Beres kan?" jawab saya. "Iya sudah, betul itu," saya ngakak mendengar jawabannya.
Percakapan sepele ini sering membuat saya kangen dengan Ibu, beliau selalu memandang segala sesuatu dengan simple, tidak pernah dibuat rumit. Ketika adik saya, Wiwin, mengomel-ngomel di WA karena pohon cabai yang sudah berbuah didepan rumah buahnya selalu hilang, Ibu saya hanya berkomentar, "Udah, beli saja. Kalau ada yang ambil berarti orangnya butuh, jadi dianggap sedekah saja," dan kami semua terdiam, anti klimaks. Saya harus banyak belajar bersabar dan menahan diri ala Ibu, mungkin jika sukses saya bisa menahan lajunya lima, enam garis kerutan diwajah yang mulai muncul. Ibu saya sudah berusia lebih dari 65 tahun, namun mukanya begitu bersih dan mulus padahal tidak pernah menggunakan aneka krim dan kosmetik. Kunci cantiknya hanya sabar, keep it simple, dan serahkan semuanya pada Yang Kuasa. Hm....
Percakapan sepele ini sering membuat saya kangen dengan Ibu, beliau selalu memandang segala sesuatu dengan simple, tidak pernah dibuat rumit. Ketika adik saya, Wiwin, mengomel-ngomel di WA karena pohon cabai yang sudah berbuah didepan rumah buahnya selalu hilang, Ibu saya hanya berkomentar, "Udah, beli saja. Kalau ada yang ambil berarti orangnya butuh, jadi dianggap sedekah saja," dan kami semua terdiam, anti klimaks. Saya harus banyak belajar bersabar dan menahan diri ala Ibu, mungkin jika sukses saya bisa menahan lajunya lima, enam garis kerutan diwajah yang mulai muncul. Ibu saya sudah berusia lebih dari 65 tahun, namun mukanya begitu bersih dan mulus padahal tidak pernah menggunakan aneka krim dan kosmetik. Kunci cantiknya hanya sabar, keep it simple, dan serahkan semuanya pada Yang Kuasa. Hm....
Wokeh menuju ke cake pop yang saya share kali ini. Sudah lama saya ingin membuat cake jenis ini, gara-gara sering melihat aneka cake pop yang bersliweran di Instagram. Walau saya tahu membuat cake pop memerlukan waktu dan perjuangan yang lebih dari sekedar simple, tapi karena saya memiliki tiga botol meses dari Marchy, maka saat weekend dua minggu yang lalu saya pun berkutat mengeksekusinya. Cake pop sebenarnya terbuat dari cake biasa yang dihancurkan, dikepalkan, dibentuk bola mulus dan dicelupkan ke frosting yang terbuat dari lelehan coklat. Bola-bola cake ini kemudian dihiasi dengan aneka meses atau confetti. Saya menggunakan resep cake coklat kukus sebagai base cake pop karena resepnya mudah, cukup diaduk-aduk saja dan porsinya pun tidak terlalu banyak. Bisa juga menggunakan cake instan kemasan box atau cake yang sudah jadi. Karena dikukus maka cake cukup moist dan mudah menggumpal ketika dibentuk. Jika tekstur cake terlalu kering maka tambahkan beberapa sendok makan buttercream coklat atau pada resep dibawah saya menambahkan selai kacang agar cake lebih kompak dan bertahan bentuknya.
Tips membuat cake pop menurut saya hanya sabar, karena cake perlu beberapa kali dimasukkan ke dalam freezer. Pertama untuk membuat cake mengeras dan mampu menempel dengan baik ketika lidi ditancapkan, kedua ketika cake pop telah dicelupkan ke lelehan coklat agar coklat segera mengeras dan melapisi permukaan cake dengan sempurna. Kunci lainnya adalah saat proses mencelupkan bola cake ke lapisan coklat, permukaan cake harus tercelup sempurna agar coklat mampu melapisinya dengan mulus. Sebaiknya menggunakan wadah coklat yang dalam (bukan lebar) agar cake mampu tenggelam di dalam coklat dengan baik. Meniriskan cake dari lelehan coklat sebelum meses ditempelkan juga step penting lainnya yang perlu diperhatikan, jika kurang ditiriskan maka permukaan coklat akan berbeda ketebalannya sehingga cake menjadi tidak bulat sempurna.
Jika tidak ingin menggunakan stick, maka bulatan cake juga bisa disajikan dengan meletakkannya ke dalam kertas cup. Kelemahan cake dengan stick adalah ketika kondisi ruangan hangat maka coklat cenderung lumer dan kurang mampu menahan lidi dengan baik akibatnya cake bisa menggelinding sukses.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Cake Pop
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 18 buah cake pop
Tertarik dengan jenis cake lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Bolu Cempedak
Carrot Cake dengan Cream Cheese Frosting
Upside Down Banana Bread
Bahan cake:
Untuk 18 buah cake pop
Tertarik dengan jenis cake lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Bolu Cempedak
Carrot Cake dengan Cream Cheese Frosting
Upside Down Banana Bread
Bahan cake:
- 170 gram mentega/margarin
- 150 gram gula bubuk/gula pasir biasa
- 200 ml susu cair
- 1/2 sendok teh garam
- 2 butir telur, kocok lepas dengan garpu
- 110 gram tepung terigu serba guna/protein sedang atau rendah
- 50 gram coklat bubuk
- 1 sendok teh baking powder double acting
- 1 sendok teh vanilla extract
- 3 sendok makan selai kacang (atau buttercream coklat atau mentega)
Bahan topping:
- 250 gram coklat compund putih
- meses warna warni
- lidi atau stick lolipop
Cara membuat:
Siapkan mangkuk, masukkan mentega, gula pasir, garam dan susu cair. Masak dengan cara ditim diatas panci berisi air mendidih. Aduk-aduk selama proses pemasakan hingga gula larut. Angkat dan biarkan mendingin.
Siapkan mangkuk, masukkan tepung, coklat bubuk, baking powder, aduk rata. Sisihkan.
Jika larutan mentega telah dingin, masukkan telur kocok, aduk hingga rata. Jangan tambahkan telur ketika mentega masih panas (telur akan matang).
Tuangkan larutan mentega-telur ke mangkuk berisi tepung, aduk dengan spatula hingga tercampur baik. Jangan over-mixing. Biarkan jika masih ada sedikit gumpalan tepung. Tuangka adonan ke loyang yang telah diolesi margarin dan tepung. Kukus atau panggang suhu 170'C selama 30 menit, atau hingga cake matang (tes dengan lidi). Keluarkan cake dari kukusan/oven.
Lepaskan cake dari loyangnya dan tuangkan ke mangkuk, biarkan dingin. Hancurkan cake dengan garpu atau remas dengan jemari tangan hingga menjadi remahan/butiram kecil. Masukkan selai kacang/butter cream, aduk hingga rata.
Ambil dua sendok makan adonan, bulatkan sebesar bola pingpong. Letakkan bulatan cake di loyang datar, bentuk hingga semua adonan habis.
Lumerkan coklat putih dimangkuk tahan panas dengan cara ditim. Celupkan ujung lidi atau lolipop stick ke coklat putih dan tusukkan ke bulatan cake. Tata di loyang beralas silpat. Lakukan pada semua bola-bola cake. masukkan loyang berisi bola cake ke freezer dan bekukan cake pop selama 30 menit hingga keras.
Lumerkan kembali sisa coklat (saya pakai campuram coklat putih dan straberry) dengan cara ditim (letakkkan mangkuk berisi coklat diatas panci berisi air dan masak dengan api kecil). Jaga jangan sampai dasar mangkuk berisi coklat menyentuh air mendidih. Coklat juga bisa dilumerkan di microwave, tapi pengalaman saya permukaan coklat menjadi gosong terbakar sementara dasar coklat belum lumer.
Aduk-aduk selama proses pemasakan agar coklat meleleh dengan smooth. Angkat mangkuk coklat, letakkan di meja dapur. Keluarkan bola cake dari freezer, celupkan bola ke coklat leleh. Pastikan semua permukaannya terlumuri coklat dengan baik agar permukaan cake mulus. Angkat dan guncangkan untuk membuang kelebihan coklat yang meleleh, tunggu hingga tidak ada coklat yang menetes.
Segera guyur permukaan coklat yang masih basah dengan meses menggunakan sendok, lakukan dengan cepat saat coklat masih basah agar meses menempel dengan baik. Tancapkan stick cake ke styrofoam, lakukan pada semua bola cake. Masukkan bola cake ke freezer selama 30 menit, atau masukkan ke kulkas selama minimal 1 jam agar coklat mengeras sebelum disajikan.
Note: cake lebih baik segera disantap, ketika suhu ruang terlalu hangat maka coklat akan meleleh dam cake sulit menempel di stick. Atau bola cake tidak perlu ditancapkan ke stick, cukup diletakkan di kertas cupcake dan langsung disajikan.
0 Response to "Resep Cake Pop"
Post a Comment