Resep Soto Mi
Hujan deras akhir-akhir ini yang mengguyur Jakarta di sore hari benar-benar membuat susah bagi karyawan kantoran seperti saya yang menggunakan transportasi umum. Hujan yang turun dipukul tiga atau empat sore, kadang berhenti dipukul lima atau lanjut hingga malam meninggalkan kemacetan parah yang luar biasa. Selain karena faktor banjir atau genangan air dimana-mana, juga karena karyawan yang menunggu hujan reda akan bersamaan keluar kantor saat langit terang. Minggu lalu adalah rekor kemacetan terparah yang terjadi selama beberapa bulan ini, jalanan didepan kantor yang sarat dengan mobil total tak bergerak, akibatnya tak ada satupun angkutan umum entah itu angkot kecil atau bis Transjakarta yang lewat.
Satu jam lamanya ditepian jalan akhirnya saya menyerah dan berjalan ke mal Lotte Avenue yang tak jauh dari kantor. Menuju ke food court, membeli seporsi tahu gejrot yang tobat mahalnya dan seporsi dimsum, saya duduk disana hingga jam sembilan malam. Ketika keluar mal, jalanan yang tadinya macet kini lengang dan saya melenggang ke jalan Sudirman menuju stasiun MRT. Jika bekerja di Jakarta dan tak ingin terjebak macet parah maka pulanglah sebelum pukul lima sore atau sekalian diatas jam sembilan malam. Diantara waktu-waktu tersebut maka alamat akan sia-sia menghabiskan waktu dijalan.
Lantas apa yang saya lakukan berjam-jam di food court? Browsing, tentunya. Setelah seporsi dimsum habis, tahu gejrot masuk ke dalam perut dan segelas thai tea hanya tinggal es batunya saja maka hanya internet yang menyibukkan saya selama dua setengah jam di mal. Bukan hanya saya seorang yang melewatkan waktu dengan cara seperti itu, semua kursi di food court hampir penuh, sebagian besar berisikan mereka yang sedang menikmati makan malam, dan sebagian lagi adalah mereka yang sedang membunuh waktu menunggu jalanan lengang. Seorang wanita dengan tampilan stylish dan berwajah cantik duduk tidak jauh dari kursi saya. Jemari langsingnya menggenggam sebuah novel tebal dan tatapan matanya fokus ke arah buku. Hm, sepertinya membawa sebuah buku atau novel di tas adalah solusi bagus untuk membuang waktu seperti ini dibandingkan browsing internet di handphone. Sejak semakin aktif menggunakan smartphone untuk menonton video dan bersosmed ria, minus dimata saya semakin parah bahkan kini kaca mata mulai permanen dikenakan. Sayangnya walau banyak buku keren di rak buku di kamar, saya selalu lupa memasukkan sebuah buku ke dalam tas. 😏
Walau banyak toko-toko dan hal menarik lainnya di mal yang bisa dilihat, namun saya biasanya lebih suka nongkrong disatu tempat atau kafe untuk menghabiskan waktu dibandingkan melihat-lihat aneka barang di toko. Window shopping memang menarik, tapi saya ngeri dengan kadar iman dalam menahan diri untuk tidak membeli satu atau dua barang. Seringkali satu atau dua barang berakhir dengan sekantung besar belanjaan yang menguras ATM dan membuat saya menyesal kemudian. Saya termasuk mudah dibujuk untuk membeli sesuatu, jadi total menghindarinya adalah pilihan terbaik.
Nah hari ini, detik ini ketika saya sedang mengetik posting di blog, saya mengalami lagi kejadian minggu lalu. Tidak bisa pulang karena kemacetan parah. Hujan deras yang menghajar Jakarta sejak siang dan masih turun di pukul setengah enam membuat saya malas untuk berjalan pulang dan memilih menghabiskan waktu di kantor. Hari ini adalah akhir bulan atau rekan-rekan kantor biasa menyebutnya dengan 'end of month'. Bagi perusahaan sekuritas, end of month berarti pekerjaan segambreng yang harus diselesaikan karena tutup bulan. Biasanya bagian back office yang mengurus administrasi baru kelar melakukan input jurnal pada jam sepuluh malam, bahkan jika ditemukan masalah mereka bisa pulang di jam dua belas. Saat semua orang telah istirahat dan lelap tertidur dikasur masing-masing, rekan-rekan saya masih berkutat di kantor didepan komputer masing-masing. Tapi bagi saya, untunglah hari ini adalah end of month, kantor masih penuh dengan karyawan. Diluar jalanan masih sesak dengan mobil berjubelan, saya memilih pulang agak malam saat jalan mulai agak lengang.
Wokeh saya akhiri cerita hujan dan macet, menuju ke resep soto mi kali ini. Sudah lama tidak dibuat namun gara-gara seorang teman kantor share di WA group seporsi soto mi yang disantapnya di daerah Rawamangun saya pun menjadi latah. Soto mi-nya terlihat begitu sedap menggiurkan dengan sambal yang merah merona. Tak mungkin bergerilya ke daerah Rawamangun, weekend lalu saya putuskan membuatnya sendiri. Bagian teribet membuat makanan ini mungkin pada lumpia isi bihun yang menjadi pelengkap hidangan berkuah ini. Paling mudah tentunya dengan membeli lumpia yang sudah jadi ditukang gorengan, namun saya biasanya suka bersusah payah sendiri, lagipula mana ada tukang gorengan diseputar rumah? Saya pakai kulit spring roll siap pakai yang mudah dibeli disupermarket, bisa menggunakan kulit lumpia / pangsit yang banyak dijual dipasar, isinya hanya bihun rebus bersama sedikit bumbu. Tidak susah dibuat hanya jika anda ingin versi lebih praktis maka skip saja lumpianya.
Bagi anda yang mungkin kurang familier dengan makanan ini maka soto mi adalah hidangan berkuah yang berasal dari Bogor, Jawa Barat. Di kota hujan ini, pedagang soto mi mudah ditemukan dimana-mana menggunakan gerobak pikulan dan mangkal ditepian jalan. Bogor yang sejuk selepas diguyur hujan deras memang paling mantap dinikmati dengan semangkuk soto mi yang hangat, gurih, dan mengenyangkan. Soto mi biasanya berisikan mi kuning, bihun, irisan daging sapi, kikil dan babat, potongan kentang dan tomat yang disiram dengan kuah soto yang gurih. Lumpia isi bihun yang telah diiris kemudian ditata diatasnya dan hidangan disantap bersama kucuran jeruk nipis, emping dan sambal cabai rawit. Kuah soto yang light namun gurih karena menggunakan kaldu sapi memang pas bersanding dengan mi yang berat dan kriuknya lumpia. Ah, seporsi soto mie memang tidak ada lawannya!
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Soto Mi
Resep modifikasi sendiri
Untuk 8 porsi
Tertarik dengan hidangan soto lainnya? Silahkan klik pada link disini:
Soto Daging Betawi
Soto Banjar
Soto Ayam Kampung a la Mbak Ayu
Bahan:
- 500 gram daging sapi, potong sesuai selera (saya potong agak besar)
- 1500 ml air
Bumbu dihaluskan:
- 6 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 2 cm kunyit
- 2 cm jahe
- 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja
- 4 butir kemiri
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu lainnya:
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1 batang serai, memarkan
- 3 cm lengkuas, memarkan
- 3 lembar daun jeruk
- 3 lembar daun salam
- 1 sendok makan gula jawa, sisir halus
- 1/2 sendok makan garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk
Bahan & bumbu lumpia:
- 6 lembar kulit lumpia (saya pakai kulit spring rolls siap pakai)
- 100 gram bihun rebus, tiriskan
- 2 siung bawang putih cincang halus
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- Minyak untuk menumis
Bahan sambal:
- 15 buah cabai rawit merah
- 3 buah cabai merah keriting
- 2 siung bawang putih, optional
Pelengkap soto mie:
- mie kuning dan bihun rebus
- tomat merah, potong kotak
- daun bawang dan seledri rajang halus
- kerupuk / emping, optional
- irisan jeruk nipis
Cara membuat:
Membuat soto:
Siapkan daging sapi, cuci bersih, tiriskan. Siapkan wajan / pan anti lengket lebih baik. Panaskan 1 sendok makan minyak. Masukkan daging, panggang hingga permukaannya sedikit kecoklatan. Angkat, sisihkan.
Masukkan 2 sendok makan minyak di wajan bekas menggoreng daging. Panaskan minyak, masukkan bumbu yang dihaluskan, aduk dan tumis hingga harum. Masukkan merica bubuk, serai, lengkuas, daun jeruk, daun salam, aduk dan tumis hingga rempah layu dan bumbu matang.
Masukkan daging, aduk rata. Tuangkan air dan masak hingga daging empuk dan matang. Jika air berkurang selama proses perebusan, tambahkan air panas. Masukkan gula, garam dan kaldu bubuk (jika pakai), cicipi rasanya, sesuaikan asinnya. Cepat atau lambatnya daging lunak tergantung jenis dan kualitasnya. Tes dengan menusuk daging menggunakan garpu, jika masih liat lanjutkan merebus. Atau masukkan ke panci presto dan rebus selama 30 menit.
Membuat lumpia:
Siapkan bihun yang telah direbus hingga matang, tiriskan.
Panaskan 1 sendok makan minyak di wajan, tumis bawang putih hingga harum. Matikan api, masukkan bihun, merica dan garam. Aduk hingga rata. Cicipi rasanya, sesuaikan asinnya.
Siapkan kulit lumpia atau spring roll. Letakkan 2 sdm bihun di satu sisi kulit lumpia. Lipat sisi-sisinya dan gulung rapat dan padatkan. Olesi bagian ujung kulit dengan air dan rekatkan.
Siapkan wajan, panaskan minyak agak banyak. Masukkan lumpia dengan sisi sambungan dibagian bawah. Goreng hingga permukaannya kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
Membuat sambal:
Rebus semua bahan hingga matang, tiriskan. Haluskan sambal dan encerkan dengan kuah soto mi.
Penyajian:
Siapkan semua bahan pendukung soto mi. Potong-potong lumpia. Iris daging menjadi potongan kecil. Tata mi kuning, bihun, daging di mangkuk. Siram dengan kuah soto mi, tambahkan tomat potongan tomat merah, tata lumpia diatasnya. Sajikan dengan taburan daun bawang seledri, bawang merah goreng, sambal dan jeruk nipis.
0 Response to "Resep Soto Mi "
Post a Comment