Resep Hand Pies Isi Kentang, Wortel dan Daging Cincang
Di mal Kuningan City sedang ada pameran pertanian dan produk olahan pangan berjudul 'Farm to Market'. Diselenggarakan oleh Kementrian Pertanian dan Kuningan City Mall dari tanggal 19 s/d 28 April 2019. Letak pastinya di ground floor, begitu masuk dari lobi mal yang menghadap ke jalan Prof. Dr. Satrio, kita cukup berbelok ke kanan dan disepanjang lorong didepan Starbucks berjejer kios-kios kecil peserta pameran. Saya sendiri baru mengetahuinya kemarin, kala jam makan siang bersama beberapa teman iseng berjalan ke mal Kuningan City. Biasanya pameran yang sering diselenggarakan oleh mal ini seputar perlengkapan dapur, spring bed dan koper, tapi kini produk yang berbeda cukup menarik minat karyawan yang berkantor diseputar mal tersebut.
Aneka produk yang dijual mulai dari sayuran segar, sayur organik, buah lokal, madu, aneka olahan keripik bahkan hingga keripik jengkol pun ada, dendeng, perlengkapan hidroponik, jus jeruk segar, bumbu dan rempah, hingga tanaman hias. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, tapi karena sayuran berdaun hijau kurang banyak dijual maka saya tidak begitu berminat dengan produknya. Tapi satu konter yang menjual jus jeruk baby asli yang baru saja diperas langsung membuat saya berdiri didepan kios dan merogoh uang dua puluh ribu untuk segelas jus tanpa campuran air dan no sugar.
Produk lainnya yang saya beli adalah minuman dark chocolate tanpa gula yang dikemas dalam botol dan diletakkan dilemari pendingin. Rasa coklatnya nendang, sedikit pahit dan cukup kental. Sebuah konter yang menjual madu bahkan membawa sebuah kotak kaca berisi sarang lebah dan beberapa puluh lebah didalamnya. Madu yang ditawarkan dikemas dalam botol-botol kecil ukuran 150 ml seharga seratus ribu rupiah. Untuk menunjukkan jika madu tersebut asli maka sarang lebahnya pun turut dimasukkan kedalamnya. Saya sebenarnya tertarik dengan madu yang dijajakan, namun karena ragu dengan keasliannya akhirnya saya batalkan. Sungguh, sejak banyak kasus pemalsuan madu lokal yang marak diberitakan dimana-mana, semangat saya membeli madu menjadi turun drastis. Boss saya, Pak Freddy, kembali ke kantor sambil menenteng satu pot sansiviera mini yang telah memiliki beberapa tunas. Pak Freddy memang pecinta tanaman kelas wahid, saya bahkan mendapatkan beberapa pot kaktus dari koleksinya yang berjibun banyaknya.
Terus terang saya menyambut gembira pameran produk pertanian seperti ini, alangkah baiknya jika pameran dilakukan lebih rutin dan melibatkan petani lokal untuk ikut serta menjual dan memamerkan produknya. Mungkin lokasinya juga dipilih yang lebih terjangkau bagi petani karena mal sekelas Kuningan City pasti mahal biaya sewanya, sedangkan produk pertanian sendiri harganya tidak terlalu mahal. Saya membandingkan dengan farmers market di Belanda dan Jerman yang luar biasa keren. Petani berkumpul di sebuah taman terbuka yang dikelilingi kafe-kafe berkursi nyaman, produk dijajakan dalam kotak-kotak kayu berisikan aneka buah segar, bunga potong, produk susu seperti yogurt dan keju, olahan daging, madu dan apapun produk yang dihasilkan petani lokal. Kue dan roti ditata dalam keranjang-keranjang rotan, sementara irisan keju diletakkan diatas nampan kayu. Bagian yang saya suka adalah mencicipi aneka buah berry, keju dan roti di piring tester.
Buah dan sayur yang dijajakan begitu fresh dan cantik, dalam kemasan plastik mika bening. Begitu melihatnya saya langsung membeli sekotak aneka jenis buah berry, strawberry dan peach. Tanpa dicuci lagi langsung masuk kedalam mulut! Perut saya sudah bersahabat denga aneka kuman. 😃
Pengunjung yang hendak menyantap makanan secara langsung disediakan meja bulat tinggi dengan payung lebar menaungi, tidak ada kursi karena mereka semua makan dengan cepat dalam posisi berdiri. Suasana yang tercipta sungguh nyaman, tenang dan membuat kita merasa rileks dan betah duduk dikursi kafe menikmati seporsi es krim jumbo sambil menatap orang-orang yang berlalu-lalang berbelanja aneka produk segar. Ah andai di Indonesia bisa tercipta farmers market seperti ini betapa indahnya.
Menuju ke resep hand pies kali ini. Hand pies adalah versi pie berukuran kecil, berbentuk utuh dan tidak perlu dipotong-potong kala akan disajikan karena tidak dipanggang didalam loyang pie yang berdiameter lebar. Variannya bisa asin dan manis, biasanya versi asin (savory) berisi daging cincang, kentang dan sayuran sedangkan versi manis berisi potongan buah entah apakah itu apel, nanas, peach atau selai. Saya suka versi asinnya dan walau bisa menggunakan kornet, sosis dan daging ayam namun daging sapi cincang, kentang dan wortel memberikan rasa terbaik.
Membuat hand pies ini super mudah, bisa menggunakan puff pastry instan yang banyak dijual disupermarket dengan berbagai merk, kali ini saya pakai merk Bon Chef yang memiliki ukuran 14 x 14 cm dan menurut saya rasa dan teksturnya lebih enak dibandingkan merk Edo yang biasa digunakan. Selain puff pastry juga bisa menggunakan kulit pie biasa, resep kulit pie yang saya rekomendasikan bisa diklik pada link disini.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Hand Pies Isi Kentang dan Daging Cincang
Resep modifikasi sendiri
Untuk 8 buah
Tertarik dengan resep pie lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Fudgy Chocolate Pie
Pie Susu a la Veggy
Pie Isi Daging dan Jamur
Tertarik dengan resep pie lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Fudgy Chocolate Pie
Pie Susu a la Veggy
Pie Isi Daging dan Jamur
Bahan:
- 8 lembar puff pastry instan (ukuran 14 x 14 cm)
- 2 buah kentang, potong kotak kecil
- 1 batang wortel, potong kotak kecil
- 200 gram daging sapi cincang
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- 1 butir putih telur untuk merekatkan pastry
- 1 butir kuning telur untuk mengoles
Bahan dan bumbu isi:
- 1 sendok makan margarine
- 1 buah bawang bombay, rajang kasar
- 3 siung bawang putih, cincang halus
- 200 ml air
- 1 sendok makan saus tiram
- 2 sendok makan saus tomat / saus sambal
- 1 sendok teh merica bubuk
- 1/4 buah pala parut
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 2 sendok teh garam
Siapkan daging sapi cincang, potongan kentang (rendam dalam air agar tidak berubah coklat warnanya) dan wortel.
Siapkan wajan, panaskan margarine. Tumis bawang bombay hingga layu dan transparan, masukkan bawang putih, tumis hingga bawang matang. Masukkan daging sapi cincang, aduk dan tumis hingga berubah tidak pink lagi warnanya. Masukkan kentang dan wortel. Aduk hingga rata.
Tambahkan air, masak hingga kentang lunak dan matang. Masukkan saus tiram, saus tomat, pala, merica, gula dan garam, aduk dan masak hingga tumisan kering. Cicipi rasanya, sesuaikan asin dan manisnya. Angkat.
Siapkan wajan, panaskan margarine. Tumis bawang bombay hingga layu dan transparan, masukkan bawang putih, tumis hingga bawang matang. Masukkan daging sapi cincang, aduk dan tumis hingga berubah tidak pink lagi warnanya. Masukkan kentang dan wortel. Aduk hingga rata.
Tambahkan air, masak hingga kentang lunak dan matang. Masukkan saus tiram, saus tomat, pala, merica, gula dan garam, aduk dan masak hingga tumisan kering. Cicipi rasanya, sesuaikan asin dan manisnya. Angkat.
Panaskan oven, set disuhu 200'C. Letakkan rak pemanggang ditengah oven. Api atas bawah untuk oven listrik.
Siapkan puff pastry instan, saya pakai ukuran 14 x 14 cm. Besar kecilnya hand pies tergantung selera. Letakkan 2 sendok makan adonan isi ditengah puff pastry. Olesi tepiannya dengan putih telur. Lipat diagonal hingga pie berbentuk segitiga. Tekan bagian sambungan dengan ujung jari hingga rekat dan rapat. Menggunakan ujung garpu rekatkan tepiannya. Lakukan hingga adonan habis.
Tata di pie di loyang beralaskan silpat atau kertas baking. Buat 3 sayatan dipermukaan pie dengan pisau sebagai jalan keluar uap. Olesi permukaannya dengan kuning telur. Panggang di oven yang telah dipanaskan sebelumnya.
Suhu tinggi dan oven yang telah benar-benar panas akan membuat puff pastry mengembang dengan sempurna, renyah dan matang. Jika pastry telah tampak kuning kecoklatan, keluarkan loyang dari oven (+ 25 - 30 menit). Sajikan dengan saus sambal.
0 Response to "Resep Hand Pies Isi Kentang, Wortel dan Daging Cincang"
Post a Comment