Resep Fu Yung Hai

 tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana Resep Fu Yung Hai

Hari Sabtu, adalah hari ke pasar. Tidak saya lakukan disetiap minggu, tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana. Sayuran terutama yang berdaun hijau adalah target utama, dan tentu saja ikan segar. Bahan makanan lainnya lebih sering saya beli di supermarket. Pasar Blok A didekat rumah sebenarnya bukan benar-benar pasar, karena sedang dalam proses hendak dibangun. Bangunan lama telah dibongkar dan diratakan dengan tanah sekitar 4 tahun lalu, pedagangnya direlokasi disebuah area (dulunya adalah taman), tidak jauh dari pasar lama. Saya jarang ke pasar relokasi ini, selain karena lebih jauh dari rumah, juga kondisinya tidak begitu menyenangkan. 

Pedagang dikumpulkan dalam sebuah bangunan sementara yang terbuat dari triplek beratapkan seng, kondisinya lumayan pengap karena minimnya jendela. Seingat saya, sejak pasar tersebut direlokasi saya mungkin hanya pernah lima atau enam kali pergi kesana, itupun hanya membeli daging sapi. Banyak pedagang yang mengeluh dagangan mereka sepi peminat karena pengunjung yang menurun drastis atau kios yang mengecil. Area pasar relokasi ini tidak terlalu dekat dengan perkampungan penduduk, dan masih masuk daerah elite di Kebayoran Baru. Jadi kemungkinan besar pemilik rumah-rumah mewah disekitar daerah tersebut enggan mengunjungi pasar tradisional yang selama ini dikenal kumuh dan kotor. 

 tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana Resep Fu Yung Hai
 tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana Resep Fu Yung Hai


Di lokasi pasar lama didekat rumah, para pedagang masih banyak yang bertahan. Mereka menyewa emperan toko-toko yang banyak berjejer disana. Sebagian pedagang bahkan membuka kios khusus, seperti tukang ikan dan tukang ayam langganan saya. Pedagang lainnya yang berjualan sayur mayur tidak terlalu bervariasi namun cukup untuk kebutuhan saya sehari-hari. Nah Sabtu lalu ketika tiba di pasar, saya cukup dikagetkan dengan kondisi pasar yang luar biasa ramai. Pedagang yang tadinya hanya berjumlah sekitar 20 orang, kini tiba-tiba meningkat tajam, memenuhi jalanan kecil yang biasanya lengang. Setiap jengkal tanah ditepian jalan dipenuhi pedagang yang menggelar barang mereka. Pembeli yang biasanya hanya satu dua saja bersliweran di jalanan kini berjubelan. Saya teringat dengan berita yang dikirimkan oleh seorang pembaca di Instagram. Hari Rabu lalu pasar Blok A relokasi mengalami kebakaran hebat dan meludeskan semua kios pedagang. Ada sekitar 400 an kios disana dan semuanya habis dilalap api. Kondisi bahan bangunan yang terbuat dari kayu dan triplek sama sekali tidak mampu meredam amukan api, bahkan semakin membuatnya menggelora.

 tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana Resep Fu Yung Hai
 tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana Resep Fu Yung Hai

Sungguh berat beban penderitaan yang harus ditanggung pedagang. Saat ini tak memiliki tempat berjualan membuat mereka kembali ke lokasi pasar lama yang sebenarnya tidak layak juga dipakai untuk berdagang, sebagian pedagang lainnya masih bertahan di lokasi relokasi dan berjualan di emperan jalan.  Tak ada atap untuk bernaung, jika hujan deras alamat semua dagangan pasti akan basah kuyup. Terik matahari yang gahar juga membuat sayuran dan buah menjadi layu. Sebagian pedagang memilih membiarkan buah-buahan tersebut tetap berada dalam kantong-kantong plastik. 

Pasar Blok A yang telah mendapatkan peletakan batu pertama beberapa tahun lalu, hingga kini tak jelas kapan hendak dibangun kembali. Setiap hari saya melewatinya dan tak ada tanda-tanda pembangunan akan dilakukan, padahal pedagang sangat memerlukan lokasi yang layak untuk berjualan. Semoga pemerintah DKI bisa segera membangun kembali pasar dan bukan hanya sekedar memberikan uang santunan masing-masing 10 juta bagi pedagang yang mengalami musibah kebakaran. 

 tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana Resep Fu Yung Hai

Menuju ke resep. Fu yung hai atau egg foo young adalah makanan yang terbuat dari telur , daging kepiting, udang atau ayam serta sayuran dan menjadi hidangan khas kuliner China Indonesia, Inggris, dan China Amerika. Makanan ini saking jadulnya, sering terlupakan dan jarang disajikan, padahal dulu ketika saya masih kecil termasuk hidangan a la resto yang mahal harganya. Dulu, fu yung hai hanya disajikan di acara-acara spesial tertentu, saya sendiri menyantapnya pertama kali ketika kuliah di Jogya. Ibu kost saya yang jago masak dan memiliki nama sama dengan saya, selalu menghidangkan makanan ini ketika mengadakan acara makan-makan di kost, disitulah saya pertama kali mencicipinya. Saat itu saya terkagum-kagum dengan cantiknya telur dadar sayuran yang lebar, tebal dan disiram dengan saus merah yang terasa asam manis. Saya membayangkan pasti susah sekali membuatnya, apalagi si Ibu yang selalu membangga-banggakan hasil masakannya ogah berbagi resep. Ketika di Jakarta, fu yung hai ada dimana-mana. Harganya juga relatif terjangkau dan sejak aktif masak-memasak maka saya menyadari hidangan ini sama sekali tidak susah dibuat. 

 tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana Resep Fu Yung Hai

Hal yang mungkin paling krusial ketika membuat fu yung hai adalah proses membalik dadar di wajan, jika ukurannya besar. Umumnya fu yung hai memang memiliki lingkar yang lebar paling tidak sekitar 20 cm. Di resto karena biasanya untuk single portion maka dibuat dalam diameter lebih kecil, pas sekali makan. Karena fu yung hai digoreng dalam minyak yang agak banyak agar permukaannya garing dan bagian tepinya keriting, maka membalik dadar perlu dilakukan ekstra hati-hati. Saya sendiri menggoreng telur hingga bagian dasarnya keras kecoklatan, lantas meletakkan sebuah penggorengan lain yang berukuran lebih besar diatas wajan berisi telur goreng, dan dibalikkan. Cara ini terbukti tokcer dan hasil dadar bulat cantik tanpa ada bagian yang hancur. Jika anda hanya memiliki sebuah pan, maka masak dadar dengan api kecil, tutup wajan agar permukaan telur mampu mengeras. Ketika 80% telur hampir matang, balikkan hati-hati dengan spatula yang lebar. Masih gagal? Buat ukuran yang lebih kecil saja agar aman. 😄

Berikut resep dan prosesnya ya.

 tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana Resep Fu Yung Hai

Fu Yung Hai
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 2 buah diameter 20 cm

Tertarik dengan resep sejenis lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Simple Omelete Sandwich
Bayam & Tuna Fritata

Mini Quiche Bayam & Jamur (Vegetarian Style)

Bahan dadar:
- 6 butir telur
- 2 sendok makan tepung terigu + 100 ml air
- 100 gram kol, iris tipis
- 1/2 batang wortel (50 gram), iris korek api
- 2 batang daun bawang, rajang kasar
- 150 gram ayam rebus, suwir-suwir (saya pakai 1 potong paha atas bawah)
- 1/2 buah bawang bombay, iris tipis
- 1 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh merica bubuk

Bahan saus:
- 1 buah bawang bombay, belah dua dan iris tipis
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 100 gram kacang polong beku / kalengan
- 1/2 batang wortel, iris korek api
- 2 buah tomat merah
- 2 sendok makan tomato puree / pasta tomat atau bisa juga pakai saus tomat biasa
- 1 sendok teh cabai bubuk
- 1 sendok makan saus tiram
- 1 sendok teh tepung maizena
- 150 ml air
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok makan gula pasir
- 1/2 sendok teh merica bubuk

Cara membuat:

 tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana Resep Fu Yung Hai

Siapkan rajangan kol dan wortel, rebus hingga matang. Tiriskan dan sisihkan. Siapkan semua bahan lainnya, sisihkan.

Rebus tomat hingga agak lunak, kupas dan buang kulitnya. Masukkan ke blender dan proses hingga smooth.

Siapkan mangkuk, masukkan tomat rebus yang telah diblender, saus tiram, pasta tomat, cabai bubuk, tepung maizena, garam,  gula, dan merica. Tuangkan 150 ml air dan aduk hingga tercampur baik, sisihkan. 

Membuat dadar:

 tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana Resep Fu Yung Hai

Aduk jadi satu tepung terigu dan air di mangkuk, sisihkan.

Siapkan mangkuk agak besar, masukkan telur dan larutan tepung terigu. Aduk rata. Tambahkan merica dan garam, aduk rata. Masukkan bawang bombay, kol dan wortel rebus, daun bawang, dan ayam rebus, aduk rata. Cicipi rasanya dengan menggoreng sedikit adonan. Sesuaikan garam dan mericanya.

Siapkan pan datar anti lengket, isi minyak agak banyak dan panaskan hingga benar-benar panas. Tuangkan 1/2 porsi adonan dadar, masak dengan api kecil agar dadar matang dengan baik dan permukaannya mengeras sehingga mudah dibalik. 

Jika bagian dasarnya telah kecoklatan, balikkan dan goreng sisi sebelahnya. Cara termudah membalik dadar adalah dengan menggunakan pan lain yang berukuran lebih besar, telungkupkan pan diatas pan berisi dadar dan balikkan.

Tuangkan dadar ke piring saji dan goreng sisa adonan lainnya

Membuat Saus:

 tapi minimal dua minggu sekali pasti menginjakkan kaki kesana Resep Fu Yung Hai

Siapkan wajan, panaskan 1 sendok makan minyak. Tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum dan sedikit kecoklatan. Masukkan wortel dan kacang polong, aduk dan tumis hingga wortel matang. 

Masukkan saus yang tadi diaduk jadi satu. Masak dengan api sedang sambil diaduk hingga saus mendidih dan mengental. Cicipi rasanya, sesuaikan asin dan manisnya. Angkat dan siramkan ke telur dadar dipiring, sajikan.

Source:
Wikipedoa - Egg Foo Young

0 Response to "Resep Fu Yung Hai"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel