Resep Sapo Tahu dan Jamur
Sapo selalu mengingatkan saya saat awal mulai bekerja. Lulus kuliah, enggan menceburkan diri di dunia kerja, saya sempat mengambil lagi D2 Bahasa Inggris di sebuah universitas swasta di Jogya. Entah apa yang saya pikirkan saat itu, tapi setiap kali membayangkan harus mulai bekerja, berada dalam situasi asing yang terasa tidak nyaman, membuat rasa percaya diri saya drop pada titik nol derajat. Karena itulah start bekerja saya terlambat beberapa tahun dari rekan sealmamater yang bersamaan menempuh wisuda sarjana. Kelar mengambil kelas Bahasa Inggris, alm. Bapak yang sepertinya mulai gerah dengan saya yang tak kunjung berminat mencari pekerjaan, memberikan ultimatum. "Lulus dari belajar Bahasa Inggris ini Bapak sudah nggak sanggup membiayai lagi Nduk, kamu harus mulai mencari pekerjaan dan menghidupi diri sendiri."
Saya pun kemudian pergi ke Jakarta, kota yang penuh dengan seribu mimpi, harapan, dan sepertinya menjadi tujuan ribuan orang yang mencari pekerjaan seperti saya saat itu. Uang saku yang diberikan Bapak sangat pas-pasan, dan tanpa sepengetahuan beliau, Ibu saya menjual beberapa perhiasaan tak seberapa yang dimilikinya. "Nduk, ini buat bekal di Jakarta ya. Jangan boros, uangnya diawet-awet sampai dapat kerjaan," wajahnya tampak sedih dan mata saya berkaca-kaca kala mengucapkan terima kasih.
Saya pun kemudian pergi ke Jakarta, kota yang penuh dengan seribu mimpi, harapan, dan sepertinya menjadi tujuan ribuan orang yang mencari pekerjaan seperti saya saat itu. Uang saku yang diberikan Bapak sangat pas-pasan, dan tanpa sepengetahuan beliau, Ibu saya menjual beberapa perhiasaan tak seberapa yang dimilikinya. "Nduk, ini buat bekal di Jakarta ya. Jangan boros, uangnya diawet-awet sampai dapat kerjaan," wajahnya tampak sedih dan mata saya berkaca-kaca kala mengucapkan terima kasih.
Untuk sementara saya menumpang di rumah Bulik di Depok, dan tidak terlalu lama saya mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan asuransi milik Belanda. Pekerjaan saya saat itu adalah admin di salah satu kantor cabang perusahaan tersebut, letaknya ternyata hanya beberapa ratus meter dari rumah Pete yang kini saya tempati. Terkadang perjalanan hidup begitu aneh bukan? Dulu, ketika masih bekerja di kantor cabang tersebut, setiap hari saya berjalan di jalan utama didekat rumah Pete untuk membeli makan siang. Kini sekian belas tahun kemudian saya berjalan lagi dijalan yang sama karena bertempat tinggal didaerah tersebut.
Perusahaan asuransi milik Belanda itu memiliki banyak kantor cabang. Pekerjaan utama para admin adalah melakukan proses administrasi ketika para sales di kantor cabang melakukan penjualan, mulai dari mengecek formulir pembukaan rekening, filing dokumen, surat menyurat, memastikan pembayaran premi, mengirimkan dokumen ke kantor pusat hingga menjalankan kas kecil, memastikan ketersediaan stationery kantor dan kebersihan kantor cabang. Sebenarnya sama seperti menjalankan sebuah rumah tangga hanya ini skala kantor dan penghuninya adalah sales asuransi yang banyak jumlahnya. Saya tidak mengatakan pekerjaan ini menyenangkan, karena berhubungan dengan banyak orang yang datang silih berganti (turn over salesnya sangat tinggi) dengan beragam karakter. Tapi pekerjaan ini mengajarkan banyak hal yang saya syukuri hingga saat ini.
Gaji para admin cabang sangat kecil, mungkin kalau dilakukan leveling dari semua karyawan di perusahaan tersebut maka gaji kami sedikit diatas office boy. Karena saya menumpang di rumah Bulik di Depok maka kewajiban membayar sewa rumah otomatis tidak menjadi beban, sehingga uang gaji tersebut cukup untuk membiayai transport dan makan siang di kantor. Sebulan sekali, saya dan beberapa admin yang memiliki hubungan cukup dekat akan bertemu di Pasaraya Blok M, disana ada sebuah restoran bernama Bakmi Pinangsia. Bagi saya yang waktu itu jarang sekali makan di mall maka bersantap di Bakmi Pinangsia terus terang cukup memberatkan kantong, walau diakui rasa sapo tofu seafood-nya sangat sedap. Seporsi sapo dalam hot plate (ukuran cukup besar) kala itu dibandrol dengan harga dua puluh ribu. Jadi walau terasa mahal namun sulit saya tolak.
Sapo tofu di Bakmi Pinangsia memiliki kuah kental, berwarna kecoklatan yang kaya akan rasa. Potongan udang dan cumi-cumi yang cukup banyak, tofu tebal yang digoreng kecoklatan dan jamur merang. Perut akan mendesah puas ketika semua sapo dalam hotplate tersebut masuk ke dalamnya. Rasa sapo tofu akan lebih nikmat lagi jika ditambahkan sambal khas Bakmi Pinangsia yang terbuat dari cabai giling dengan tekstur kental dan rasa sedikit manis. Saya biasanya sebelum menyantap sapo akan memasukkan banyak sambal, sedikit saus sambal dan kecap asin. Rasanya menjadi lebih maknyus. Sayang, seiring perkembangan Pasaraya Mall, resto Bakmi Pinangsia kemudian menutup bisnisnya disana. Saya sendiri tidak tahu ada dimana resto tersebut kini berada, mungkin di mall lainnya.
Nah terinspirasi dari menu sapo tofu di Bakmi Pinangsia, saya mencoba membuatnya dirumah. Resepnya hasil menebak-nebak sendiri, dan mungkin rasanya tidak sedahsyat versi restonya tapi not bad lah untuk menutupi rasa kangen kala ingin menyantap sapo tofu. Untuk resep kali ini saya tidak menggunakan protein hewani, hanya eggs tofu, jamur dan sayuran. Nah bagi anda yang selama ini kesulitan menggoreng eggs tofu yang so fragile, maka berikut ini tips dari saya.
Potong kantung pembungkus tofu dibangian tengahnya dengan pisau tajam, plastik pembungkus ini cukup tebal dan liat jadi pisau tajam adalah keharusan agar tofu tidak hancur. Tarik ujung plastik sambil tofu diangkat dengan bagian potongan menghadap ke bawah, biarkan tofu meluncur sendiri keluar plastik. Potong-potong tofu ukuran yang tebal. Beberapa pembaca memberikan tips yaitu melumuri permukaan tofu dengan tepung maizena agar lebih keras kulitnya, saya sendiri tidak pernah melakukan itu. Jadi tofu yang telah dipotong langsung masuk ke wajan anti lengket yang telah diberi minyak, wajan anti lengket suatu keharusan. Saya tidak menggunakan banyak minyak, secukupnya saja dan tidak perlu hingga tofu tenggelam. Goreng hingga satu sisi benar-benar kering, kecoklatan dan mengeras baru balikkan dengan hati-hati untuk menggoreng sisi lainnya. So far selama saya memasak tofu, cara ini tidak pernah menghasilkan tahu yang hancur.
Berikut ini resep dan prosesnya ya.
Sapo Tahu dan Jamur
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 4 porsi
Tertarik dengan resep sejenis lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Capcay Sayur dan Ayam
Sup Ayam, Jagung Manis, Asparagus dan Jamur Kancing
Sup Krim Sayuran Instan
Bahan:
Capcay Sayur dan Ayam
Sup Ayam, Jagung Manis, Asparagus dan Jamur Kancing
Sup Krim Sayuran Instan
Bahan:
- 1 buah egg tofu, bagi menjadi 6 bagian
- 150 gram jamur, saya pakai shimeji (bisa menggunakan jamur merang, kuping, tiram, kancing, champignon)
- 1 buah wortel, iris serong tipis
- 5 lembar daun sawi putih, rajang kasar
- 2 pohon pakcoy, rajang kasar
- 1 batang daun bawang, iris serong tipis
- 500 ml kaldu ayam atau air biasa
Bumbu:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 1 sendok teh minyak wijen
- 4 siung bawang putih, cincang halus
- 1,5 cm jahe, kupas dan cincang halus
- 1 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap asin
- 1 sendok makan saus tomat
- 1 sendok makan kecap ikan/fish sauce
- 1.5 sendok makan tepung maizena + 5 sendok makan air, untuk pengental
- 1 sendok teh merica bubuk
- 2 sendok teh garam
- 1 sendok teh gula pasir
Cara membuat:
Persiapkan semua bahan. Goreng tofu hingga permukaannya kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
Siapkan wajan, panaskan 1 sendok makan minyak dan minyak wijen. Tumis bawang putih dan jahe hingga harum. Masukkan saus tiram, saus tomat, kecap asin dan kecap ikan, aduk rata dan tumis beberapa detik saja. Tambahkan wortel, aduk rata. Masukkan 1/2 bagian air kaldu. Masak hingga wortel agak lunak.
Tambahkan sayuran, aduk rata. Masak hingga sayuran menjadi setengah matang. Tambahkan jamur, aduk rata. Masukkan sisa air kaldu, garam, gula dan merica bubuk.
Masak hingga mendidih dan semua bahan matang. Masukkan larutan tepung maizena, aduk dan masak hingga kuah mengental. Cicici rasanya, sesuaikan asinnya. Angkat dan sajikan panas. Super yummy!
0 Response to "Resep Sapo Tahu dan Jamur"
Post a Comment