Resep Pindang Patin

 Dibesarkan dengan menu ikan sejak bayi di Tanjung Pinang Resep Pindang Patin

Saya suka ikan, apapun jenisnya, baik ikan air tawar maupun laut. Dibesarkan dengan menu ikan sejak bayi di Tanjung Pinang, membuat seafood lebih dipilih oleh keluarga saya dibandingkan ayam atau daging sapi. Tapi walaupun begitu, ada satu jenis ikan yang saya paling anti yaitu ikan patin. Tekstur dagingnya yang lembek dan aromanya yang sedikit aneh membuat patin masuk dalam list 'ikan yang tidak akan dibeli dalam kondisi apapun'. Apalagi sejak seorang teman yang beternak patin di daerah Bogor bercerita betapa mengerikan makanan si patin, sejenis catfish yang doyan segalanya, menjadikan saya semakin tidak menyukainya.

Tapi sebenarnya, ketika menyantap seporsi pindang patin di Palembang dan Pekanbaru beberapa tahun yang lalu, saya cukup surprised dengan rasanya. Teksturnya masih sama, sama-sama lembek, tetapi aroma lumpur dan aneh tersebut tidak terdeteksi didagingnya. Konon katanya, patin di Palembang dan Pekanbaru ditangkap di sungai besar, bukan hasil ternak di empang, sehingga ikannya lebih bersih dan bebas lumpur.

 Dibesarkan dengan menu ikan sejak bayi di Tanjung Pinang Resep Pindang Patin
 Dibesarkan dengan menu ikan sejak bayi di Tanjung Pinang Resep Pindang Patin

Saya pernah menyajikan masakan ikan patin untuk seorang teman yang berasal dari luar negeri, kala  itu saya olah menjadi masakan pindang yang mirip dengan resep yang dishare kali ini. Entah apa yang saya pikirkan waktu itu hingga memilih patin dari semua jenis ikan yang bergeletakan di pasar atau supermarket, saat itu yang terlintas hanyalah ikan ini minim duri sehingga lebih mudah disantap. Susah payah saya mempermak si patin sebelum diolah, mulai dari menggosok kulitnya agar lendirnya hilang, menggosok rongga dalam perutnya, merendamnya dengan air jeruk nipis dan garam, semua usaha tersebut sia-sia. Si teman muntah-muntah dengan sukses ketika baru saja mencium aroma masakan yang sudah saya bumbui dengan segambreng rempah-rempah. Saat itu saya sebenarnya tersinggung berat melihatnya, tapi ketika mencicipinya sendiri, saya pun tak kuasa menelannya. Sepanci patin akhirnya dibawa ke kantor dan ramai-ramai disikat anak-anak kantor. Sejak itu saya tidak pernah menyentuh ikan ini kembali, hingga bulan lalu. 😄

 Dibesarkan dengan menu ikan sejak bayi di Tanjung Pinang Resep Pindang Patin
 Dibesarkan dengan menu ikan sejak bayi di Tanjung Pinang Resep Pindang Patin

Nah bulan lalu saya mendapatkan project dari sebuah brand untuk menampilkan masakan Indonesia di Instagram, salah satunya adalah pindang patin. Ketika membaca menu yang harus dibuat, sebenarnya hati ini mengerang berat, "Siapa yang akan menyantap pindang patin setelah matang diolah?" Adalah pertanyaan yang pertama kali terlintas didalam benak. Tapi pekerjaan adalah pekerjaan, dan harus diselesaikan dengan profesional, walau sebenarnya saya ingin argue dan mengajukan resep lain yang menurut saya lebih menarik tapi klien adalah raja, jadi seekor patin akhirnya dieksekusi sesuai menu yang diminta.

Saya membeli ikan di pasar blok A, seorang penjual ikan langganan memiliki koleksi ikan yang fresh dibandingkan versi supermarket, harapannya semoga bau lumpurnya tidak terlalu strong. Sebenarnya saya hendak memilih ikan patin hidup, sehingga bisa diletakkan dulu didalam ember berisi air bersih selama minimal 2 - 3 hari, konon katanya cara ini bisa menghilangkan aroma lumpurnya. Tapi patin hidup susah ditemukan, dan dateline sudah didepan mata, jadi patin apapun yang bisa saya temukan dipasar akhirnya ditenteng pulang. 

 Dibesarkan dengan menu ikan sejak bayi di Tanjung Pinang Resep Pindang Patin

Berbeda dari perlakuan ikan patin pada masakan sebelumnya, kini saya merendamnya dengan air asam jawa dan garam yang banyak. Saya selalu percaya tips Ibu saya, bahwa asam jawa manjur untuk menghilangkan segala macam bau amis di ikan, seafood atau ayam. Ikan patin yang sudah dibersihkan dengan seksama, saya rendam dalam air asam dan garam selama 1 jam, setelah dicuci bersih baru kemudian diceburkan ke dalam masakan. Resep pindangnya saya ambil dari pindang bandeng a la Ci Lingling, hanya minus kecap, plus saya tambahkan bumbu yang dihaluskan agar kuahnya lebih medhok. 

Prosesnya super mudah, hanya rebus-rebus sebentar dan sepanci pindang patin ready di depan hidung. Ada rasa ngeri dan takut sebenarnya mencicipi masakan ini, saya paling anti dengan aneka bau amis dan lumpur di ikan, sedikit saja terdeteksi maka isi perut bisa bergejolak. Tapi amazingnya, kali ini itu tidak terjadi! Si ikan patin tidak terasa amis atau berbau aneh sama sekali! Rasanya sedap dan ujung-ujungnya sepanci pindang patin ini saya sikat sendiri seharian. Entah apakah masakan kali ini sukses karena ikannya memang fresh dan bagus kualitasnya, atau karena rendaman air asam dan garam, yang jelas pindang patin kali ini saya anggap berhasil.

Berikut resep dan prosesnya ya.

 Dibesarkan dengan menu ikan sejak bayi di Tanjung Pinang Resep Pindang Patin

Pindang Patin
Resep hasil modifikasi sendiri

Untuk 3 porsi

Tertarik dengan resep ikan berkuah lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Sup Asam Pedas Ikan Kakap dengan Nanas
Sup Ikan a la Singapore

Lempah Ikan Kakap dengan Daun Kedondong

Bahan:
- 1 ekor ikan patin
- 3 sendok makan air asam jawa yang kental
- 1 sendok makan garam
- 800 ml air
- 2 buah tomat merah belah masing-masing menjadi 4 bagian
- 1 ikat kemangi, ambil bagian daun dan pucuknya
- 1 batang daun bawang, rajang kasar

Bumbu dibakar:
- 4 buah cabai hijau besar
- 3 buah cabai merah besar
- 5 siung bawang merah
- 5 cm kunyit
- 4 cm jahe

Bumbu dihaluskan:
- 4 butir cabai rawit
- 3 siung bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 1 cm kunyit

Bumbu lainnya:
- 2 -3 sendok makan air asam jawa yang kental
- 2 batang serai, memarkan
- 10 buah cabai rawit
- 1/2 sendok makan garam
- 1 sendok makan gula jawa
- 1 sendok teh kaldu bubuk (optional)

Cara membuat:

 Dibesarkan dengan menu ikan sejak bayi di Tanjung Pinang Resep Pindang Patin

Siapkan ikan patin yang sudah disiangi insang dan isi perutnya, bersihkan lendir di rongga perutnya. Potong dengan ukuran sesuai selera, cuci bersih dan letakkan di mangkuk. Tambahkan air asam jawa dan garam, remas-remas patin hingga kesat, diamkan minimal selama 1 jam. Cuci hingga bersih, tiriskan dan sisihkan.

Bakar bumbu yang harus dibakar di atas kompor hingga permukaannya gosong, angkat. Bersihkan permukaan bumbu yang terbakar. Pukul bumbu dengan ulekan hingga pipih, masukkan ke dalam panci. 

Tuangkan 800 ml air, bumbu halus, air asam jawa, serai, cabai rawit, garam, gula dan kaldu bubuk, rebus hingga mendidih. Masukkan potongan ikan, masak hingga ikan matang. Tambahkan tomat, daun bawang, dan kemangi, aduk dan masak selama 1 menit. Cicipi rasanya, sesuaikan asin, asam dan manisnya, angkat dan sajikan panas-panas. Super yummy!

0 Response to "Resep Pindang Patin"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel