Resep Soto Daging Betawi
Indonesia memang negeri yang kaya ragam masakannya, namun soto sepertinya menempati masakan yang paling banyak jenisnya. Bayangkan saja, jika dikumpulkan dari Sabang sampai Merauke, berapa banyak jenis soto yang ada? Ketika beberapa minggu yang lalu diselenggarakan event kuliner di Kelapa Gading dan dikhususkan pada soto, saya sampai takjub melihat list nama-nama soto yang dicantumkan, sebagian bahkan belum pernah didengar namanya. Walau berbeda-beda, namun basic soto di masing-masing daerah hampir sama, berkuah bening atau santan, dengan bumbu light dan lebih ringan dibandingkan masakan seperti gulai, atau kari sehingga terasa lebih segar. Protein hewani yang digunakan bisa daging sapi, ayam atau jeroan.
Saya termasuk penggemar soto, walau tidak terlalu maniak namun ada saat-saat tertentu dimana rasa kangen terhadap soto begitu menggelora. Di Paron, Ngawi, kampung halaman saya, soto adalah makanan sehari-hari. Penjual soto bertebaran dimana-mana, dan soto di Paron adalah soto ayam berkuah bening. Resepnya pernah saya share sebelumnya yang bisa diklik pada link disini. Soto di Paron sangat simple, light dan segar, serta umumnya menggunakan ayam kampung sehingga kuahnya menjadi gurih rasanya.
Saya termasuk penggemar soto, walau tidak terlalu maniak namun ada saat-saat tertentu dimana rasa kangen terhadap soto begitu menggelora. Di Paron, Ngawi, kampung halaman saya, soto adalah makanan sehari-hari. Penjual soto bertebaran dimana-mana, dan soto di Paron adalah soto ayam berkuah bening. Resepnya pernah saya share sebelumnya yang bisa diklik pada link disini. Soto di Paron sangat simple, light dan segar, serta umumnya menggunakan ayam kampung sehingga kuahnya menjadi gurih rasanya.
Tapi sejak di Jakarta, saya mengenal soto Betawi, pertama kali menyantapnya di Kedai Ria di Jakarta Pusat, beberapa tahun yang lalu. Boss saya yang doyan jajan merekomendasikannya. Kuahnya keruh, menurut saya dari susu cair karena tidak ada aroma santan terdeteksi disana, rasanya gurih, bumbunya ringan dengan sedikit aroma rempah yang menggiurkan. Potongan daging sapi goreng yang empuk membuat soto menjadi semakin sedap. Sejak itu saya tergila-gila dengan soto yang satu ini. Beberapa kali membuatnya hasilnya selalu mengecewakan, terlalu heboh dengan bumbu dan rempah, rasanya pun melenceng dari soto Ria yang menjadi idaman. Hingga satu hari rekan kantor saya, Pak Kustandi, memberikan resep soto Betawi andalan keluarganya. Pak Kustandi tinggal di kawasan Jatinegara, dimana disana banyak sekali warga keturunan Tionghoa yang jago membuat makanan dan kue basah tradisional termasuk soto Betawi. Resep soto Betawi ini diajarkan oleh Ibunya dan diturunkan ke anak perempuan di keluarga beliau, saya sangat bersyukur si Cici (kakak Pak Kustandi) bersedia menuliskannya. Sejak mengenal resep ini saya tidak pernah lagi berpindah ke lain hati.
Dulu, saya selalu berpikir bumbu yang heboh dan aneka rempah 'medhok' akan membuat masakan menjadi lebih sedap, padahal itu tidaklah benar. Adakalanya sebuah resep memang sangat simple, seperti halnya soto ayam kampung a la Mbak Ayu yang pernah saya post disini, atau soto Betawi ini. Campur aduk rempah tidak selalu menghasilkan rasa yang spektakuler. Kembali ke proses membuatnya, satu keistimewaan soto Betawi adalah penggunaan susu cair, bisa diganti dengan santan atau campuran santan dan susu. Susu membuat rasa soto lebih gurih namun tidak berat selayaknya santan. Namun beberapa orang justru menyukai aroma dan harum santan yang unik, jadi penggunaannya dikembalikan lagi pada selera masing-masing ya.
Soto Betawi umumnya menggunakan daging sapi atau jeroan seperti babat, dan paru. Ciri khas lainnya adalah daging/babat yang sudah direbus dalam kuah berbumbu ini kemudian digoreng hingga hingga garing permukaannya, dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam mangkuk berisi kuah ketika akan disajikan. Bahan pelengkap soto lainnya yang wajib ada adalah potongan kentang goreng, tomat dan emping melinjo. Bahan terakhir saya skip dari resep dan menggantikannya dengan kerupuk biasa.
Satu keunikan soto Betawi dari Pak Kus (kami menyebut beliau dengan nama ini) adalah sambal yang menjadi pelengkap soto. Umumnya soto Betawi menggunakan sambal cabai merah biasa yang ditumis, namun di soto ini digunakan campuran kacang tahan goreng dan cabai yang ditumbuk kasar. Ketika kuah soto bercampur dengan sambal kacang rasanya menjadi dua kali lebih mantap, jadi usahakan jangan skip sambal dari resep ya.
Selebihnya membuat soto Betawi a la keluarga Pak Kustandi ini sangat mudah. Berikut resep dan prosesnya ya.
Selebihnya membuat soto Betawi a la keluarga Pak Kustandi ini sangat mudah. Berikut resep dan prosesnya ya.
Soto Daging Betawi
Resep diadaptasikan dari resep keluarga Pak Kustandi
Untuk 5 porsi
Tertarik dengan resep soto lainnya? Silahkan klik pada link dibawah ini:
Soto Babat Daging Sapi
Soto Ayam Goreng
Tauto Pekalongan a la
Tertarik dengan resep soto lainnya? Silahkan klik pada link dibawah ini:
Soto Babat Daging Sapi
Soto Ayam Goreng
Tauto Pekalongan a la
Bahan:
- 500 gram daging sapi, potong ukuran 4 x 4 cm
- 3 butir kentang, kupas, potong menjadi 4 bagian
- 1 batang daun bawang, rajang halus
- 2 buah tomat merah, potong dadu
- 1 liter air
- 500 ml susu cair
Bumbu dihaluskan:
- 5 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 1 sendok teh merica butiran
Bumbu lainnya:
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- 3 lembar daun jeruk
- 2 batang serai, memarkan
- 1 batang kayu manis (+ 4 cm)
- 3 butir kapulaga jawa
- 2 butir kembang lawang/pekak
- 4 butir cengkeh
- 2 sendok teh garam
- 2 sendok teh gula pasir
Bahan sambal, haluskan jadi satu:
- 100 gram kacang tanah goreng
- 5 cabai rawit merah
- 3 cabai merah keriting
Pelengkap:
- emping
- kerupuk
- irisan jeruk nipis
- bawang merah goreng
Cara membuat:
Siapkan daging, cuci bersih dan tiriskan. Goreng kentang hingga empuk dan matang, sisihkan. Haluskan bumbu di blender, sisihkan.
Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bumbu halus hingga harum dan matang, warnanya berubah lebih gelap dan tidak pucat. Masukkan daun jeruk, serai, kayu manis, kapulaga, kembang lawang, dan cengkeh. Aduk dan tumis hingga rempah layu. Masukkan daging, garam dan gula, aduk dan tumis hingga permukaan daging berubah warnanya lebih kecoklatan. Masukkan 1 liter air, masak hingga daging empuk dan matang, jika air habis namun daging belum matang, tambahkan air dan masak hingga daging benar-benar empuk. Matikan kompor.
Tiriskan daging, goreng hingga kecoklatan dan garing permukaannya, angkat, tiriskan. Sisihkan.
Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bumbu halus hingga harum dan matang, warnanya berubah lebih gelap dan tidak pucat. Masukkan daun jeruk, serai, kayu manis, kapulaga, kembang lawang, dan cengkeh. Aduk dan tumis hingga rempah layu. Masukkan daging, garam dan gula, aduk dan tumis hingga permukaan daging berubah warnanya lebih kecoklatan. Masukkan 1 liter air, masak hingga daging empuk dan matang, jika air habis namun daging belum matang, tambahkan air dan masak hingga daging benar-benar empuk. Matikan kompor.
Tiriskan daging, goreng hingga kecoklatan dan garing permukaannya, angkat, tiriskan. Sisihkan.
Tambahkan air jika kuah berkurang, air kaldu tersisa sekitar 1 liter, masukkan susu cair, masak dengan api kecil hingga mendidih dan matang. Aduk sesekali selama kuah direbus agar susu tidak pecah. Cicipi rasanya, sesuaikan rasa asin dan manisnya. Angkat.
Untuk sambal, saya memasukkan semua bahan sambal di blender dan proses hingga agak halus.
Penyajian.
Siapkan mangkuk, masukkan rajangan tomat, daging, siram dengan kuah, taburi daun bawang, bawang merah goreng dan sajikan bersama nasi putih dan sambal. Super yummy!
Untuk sambal, saya memasukkan semua bahan sambal di blender dan proses hingga agak halus.
Penyajian.
Siapkan mangkuk, masukkan rajangan tomat, daging, siram dengan kuah, taburi daun bawang, bawang merah goreng dan sajikan bersama nasi putih dan sambal. Super yummy!
0 Response to "Resep Soto Daging Betawi"
Post a Comment