Resep Sambal Goreng Kentang a la My Mom
Keponakan saya, Fatih, putra bungsu adik saya, Wiwin, sangat menggemari sambal goreng kentang. Bahkan kegemarannya ini saya anggap sudah dalam tahap akut, artinya super maniak. Si kalem ini sanggup makan dengan lauk sambal goreng kentang setiap hari, berminggu, bahkan berbulan lamanya. Awalnya, Ibu saya yang selalu membawa sambal goreng kentang buatannya dari Paron, dan dari sekian banyak anggota keluarga hanya Fatih yang menghabiskan sambal goreng tersebut. Kemudian Fatih mulai request, "Umi, kalau kembali ke Jakarta jangan lupa bawa sambal goreng kentang kesukaan adik ya," dan mulailah Ibu saya setiap ke Jakarta secara rutin membawa makanan favorit cucunya ini. Karena sambal goreng kentang bukanlah makanan kesukaan saya, maka lauk tersebut tidak pernah saya cicipi sama sekali hingga Ibu sekarang mulai tinggal bersama adik saya, Wiwin, di Mampang.
Ibu lantas mengajarkan resep sambal goreng andalannya ke Mbak Yati, asisten rumah tangga Wiwin. Setiap satu atau dua minggu sekali, saya menemukan sewajan besar sambal goreng kentang diatas kompor jika berkunjung ke rumah adik saya. Lama-lama saya pun dibuat penasaran, seberapa enak sih sambal goreng kentang hingga hampir setiap minggu selalu dimasak? Iseng saya pun bertanya ke Ibu resepnya. Resep sambal goreng kentang ini umum dimasak dikala acara hajatan di kampung halaman saya, Paron. Ibu saya bahkan selalu membuatnya kala mengadakan selamatan di rumah, entah sebagai pengisi nasi kotak atau dimakan bersama nasi uduk. Berbeda dengan sambal goreng kentang umumnya, beliau memiliki tips dan spesifikasi sambal goreng yang menurutnya sedap.
"Kentang harus digoreng satu hari sebelumnya Nduk, dan dimasukkan ke kulkas semalaman. Jadi kentangnya bisa keras, 'menul-menul', nggak benyek," ini kata-kata Ibu yang saya tulis secara apa adanya. "Kalau kentangnya cuman digoreng saja, nggak dimasukkan ke kulkas, jadinya agak-agak lembab, basah, dan eneg kalau dimakan sama nasi." Hm, pantas saja saya suka bete dengan sambal goreng kentang penjual nasi uduk yang mangkal didekat kantor. Kentangnya lembab, benyek, dan memang saya akui membuat eneg, terutama jika disantap dengan nasi uduk yang berminyak. Berbeda dengan sambal goreng kentang dalam bungkusan takir nasi uduk selamatan yang pernah saya santap di Paron puluhan tahun yang lalu.
"Bumbunya apa Ma?" Tanya saya penasaran. Sambal goreng kentang walau bukan menu favorit tetapi cukup sering saya masak terutama kala Lebaran tiba jadi saya mengira bumbunya tidak akan jauh berbeda dengan yang pernah dibuat selama ini. "Cukup cabai merah keriting, bawang merah dan bawang putih saja. Kalau mau bumbunya lebih banyak tambah 1 butir tomat merah. Mama kalau masak buat Fatih dibanyakin tomatnya dan pakai cabai merah besar yang dibuang bijinya. Jadi sambal gorengnya merah sumringah tapi nggak pedes," penjelasan Ibu membuat saya surprised. "Hanya itu saja bumbunya? Nggak pakai jahe, salam, lengkuas"? Saya bertanya setengah tidak percaya. "Bumbunya jangan macam-macam, nanti rasa dan aromanya jadi aneh. Udah itu saja, tinggal kasih garam, dan gula merah." Saya manggut-manggut sambil mencatat setiap stepnya di handphone.
"Bagian penting lainnya bumbu harus ditumis sampai benar-benar matang. Jadi bisa kering, nggak nyemek-nyemek yang bikin kentang jadi lembek. Bumbunya dimasak agak lama, diaduk-aduk, kalau sudah matang matikan api kompor baru kentang sama daging dimasukkan dan diaduk. Kan bumbu udah matang duluan, jadi diaduk-aduk sebentar saja." Okeh, penjelasan Ibu membuat saya bersemangat membuat sambal goreng kentang sendiri. Beliau membagikan resep tersebut dua minggu lalu, saya pun langsung membeli kentang. Tapi hingga kentang tersebut akhirnya habis dipermak menjadi makanan lain sambal goreng kentang tak kunjung terwujud. Hari Minggu kemarin, saya membeli kentang lagi dipasar, dan kali ini langsung dieksekusi. Kentang goreng kemudian saya masukkan ke kulkas, baru tadi malam sepulang kantor saya masak menjadi sambal goreng. Rencana saya, sambal goreng kentang ini akan menjadi stok lauk sahur yang tahan lama.
Sebagaimana penjelasan Ibu saya diatas, maka membuat sambal goreng kentang daging ini sama sekali tidak susah. Tekstur sambal goreng kering, tidak lembab dan sedap menemani nasi yang sedikit keras (remah) seperti tipe nasi uduk atau nasi lemak. Dulu, ketika adik bungsu saya, Dimas, masih berusia 5 tahun, dia juga menggemari sambal goreng kentang dan nasi uduk. Biasanya Dimas akan mencampurkan nasi dan sambal goreng, mengaduknya jadi satu bersama bihun goreng dan asem-asem buncis. "Enak Dim?" Tanya saya waktu itu sambil memandangi bocak kecil yang asyik duduk dilantai menyantap seporsi nasi dalam ceting yang campur aduk. "Enak!" Ah, saya ingin mengulangi momen tersebut bersama sambal goreng kentang buatan sendiri, walau minus nasi uduk, bihun goreng, dan asem-asem buncis.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Sambal Goreng Kentang a la My Mom
Resep diadaptasikan dari Ibu saya
Untuk 10 porsi
Tertarik dengan resep sambal goreng lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Sambal Goreng Krecek dengan Kacang Merah
Sambal Goreng Hati
Bahan:
- 8 buah kentang ukuran sedang, potong dadu
- 350 gram daging sapi, potong dadu
- minyak untuk menggoreng dan menumis
Bumbu dihaluskan:
- 30 gram cabai merah keriting kering, atau 200 gram cabai merah keriting segar
- 8 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 1 buah tomat merah
Bumbu lain:
- 1 1/2 sendok makan gula Jawa sisir halus
- 2 sendok teh garam
- 1 1/2 sendok teh kaldu bubuk instan (optional)
Cara membuat:
Satu hari sebelumnya, siapkan kentang. Potong dadu dan goreng hingga matang. Tiriskan. Biarkan hingga dingin, masukkan ke dalam wadah dan simpan di kulkas selama semalaman. Cara ini membuat kentang akan menjadi keras, padat, kering dan tidak lembab didalam sambal.
Siapkan daging, potong dadu. Masukkan daging ke panci, tambahkan air, 1/2 sendok teh garam. Rebus hingga empuk. Tiriskan dagingnya, sisihkan kaldunya untuk masakan lainnya. Goreng daging hingga kecoklatan, angkat dan tiriskan.
Rebus cabai kering hingga empuk (jika menggunakan cabai segar, skip step ini). Haluskan cabai, bawang merah, bawang putih dan tomat. Saya proses semuanya di blender. Sisihkan.
Panaskan sekitar 3 - 4 sendok makan minyak diwajan, tumis bumbu halus hingga harum dan matang. Tambahkan minyak jika bumbu mudah gosong tetapi belum matang. Aduk-aduk tumisan bumbu selama dimasak. Step ini penting, bumbu harus benar-benar matang, agak kering dan berubah lebih gelap. Jika bumbu kurang kering maka sambal goreng akan lembab.
Masukkan gula, garam, dan kaldu bubuk instan (jika pakai), aduk hingga rata. Matikan api kompor. Masukkan daging goreng, aduk rata. Tambahkan kentang goreng yang telah disimpan semalaman di kulkas, aduk hingga rata. Cicipi rasanya, sesuaikan rasa asin dan manisnya.
Hidupkan kompor, masak kembali sambal goreng dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga kentang panas. Angkat dan sajikan. Sambal goreng ini tahan 1 minggu di chiller dan berbulan-bulan lamanya di freezer. Super yummy!
0 Response to "Resep Sambal Goreng Kentang a la My Mom"
Post a Comment