Resep Creamy Zuppa Soup
Kejadian sehari-hari dikantor penuh dengan aneka cerita, entah itu suka, duka, atau super menggelikan yang jika teringat akan membuat saya tersenyum-senyum sendiri. Terkadang terpikir untuk merangkum kejadian unik tersebut dalam sebuah cerita. Kantor tempat saya bekerja termasuk perusahaan yang kecil, total jumlah karyawan tidak lebih dari 50 orang. Kebanyakan dari kami sudah bekerja lebih dari lima tahun lamanya, saya sendiri telah bekerja selama 10 tahun disini, sementara ada beberapa rekan lainnya yang bahkan telah bekerja sejak awal perusahaan didirikan. Karyawan lama memiliki loyalitas yang sangat tinggi dan tidak terlalu banyak menuntut, sementara karyawan baru umumnya akan keluar masuk secepat angin berlalu.
Lingkungan kerja yang friendly, boss yang tidak bossy, aturan yang sedikit longgar, serta jumlah karyawan yang tidak banyak membuat kami merasa seperti saudara. Setiap hari sepertinya selalu ada kejadian lucu, unik, atau menyesakkan dada yang membuat aktifitas sehari-hari dikantor memiliki riak-riak kecil. Suasana kerja menjadi tidak terlalu monoton dan membosankan.
Lingkungan kerja yang friendly, boss yang tidak bossy, aturan yang sedikit longgar, serta jumlah karyawan yang tidak banyak membuat kami merasa seperti saudara. Setiap hari sepertinya selalu ada kejadian lucu, unik, atau menyesakkan dada yang membuat aktifitas sehari-hari dikantor memiliki riak-riak kecil. Suasana kerja menjadi tidak terlalu monoton dan membosankan.
Nah minggu lalu, sehubungan dengan acara akhir tahun, seperti biasa seluruh karyawan diundang untuk bersantap malam bersama. Kali ini pilihannya adalah all you can eat disebuah restoran di Mal Kota Kasablanka. Walau jarak mal dan kantor sangat dekat, jika lancar mungkin bisa ditempuh dalam waktu 10 menit saja, namun karena kemacetan bisa ditempuh hingga 1 jam lamanya. Saya sudah mengirimkan 'woro-woro' lewat email agar peserta bisa datang lebih awal dari waktu yang ditentukan, mengingat aturan restoran yang ketat dan waktu makan yang hanya 90 menit saja. Kondisinya terus terang cukup membuat stres karena sebagaimana perusahaan sekuritas umumnya, sore hari kala transaksi di Bursa berakhir adalah saat-saat sibuk di bagian Back Office. Divisi Settlement dan Finance Accounting biasanya mulai pontang-panting menyelesaikan semua transaksi yang terjadi hari itu, dan jika sedang apes (misal sistem tiba-tiba bermasalah), maka mereka terkadang baru selesai di pukul 10 malam. Gubrak!
Tempat tentu saja telah dibooking terlebih dahulu, namun tetap saja saya harus kesana lebih awal untuk memastikan semua kursi ready. Ketika pukul 7 tiba, baru sekitar 50% persen peserta yang muncul, saya mulai keringatan. Bukan karena stres tapi karena uap panas dari tungku kecil untuk merebus aneka daging dan sayur yang nangkring didepan muka. Suasananya mulai seperti sauna! Perlahan namun pasti sisa peserta mulai berdatangan, bertahap. Hingga akhirnya tinggal sekitar 5 orang saja yang belum terlihat penampakannya. Kami yang tiba lebih awal tentu saja sudah mulai kekenyangan, sesak nafas, dan 'sedikit' melonggarkan ikat pinggang, sementara yang datang terlambat mati-matian mengejar ketinggalan dengan menggasak apapun yang disodorkan rekan di sebelahnya.
Resto all you can eat memang membuat kita menjadi serakah, rakus, dan tidak memperdulikan rekan lainnya. Contohnya saya, yang setiap kali mangkuk chicken karaage direfill oleh petugas resto langsung memenuhi piring dengan setumpuk ayam goreng ala Jepang yang juicy tersebut. Padahal saya tahu, dibalik bahu beberapa orang mengeluh tidak kebagian makanan tersebut, Well, terus terang, hanya chicken karaage ini saja yang menjadi favorit saya dibandingkan semua makanan a la shabu-shabu yang disediakan. 😁
Mulai makan di pukul tujuh malam maka kami bisa bersantap hingga jam setengah sembilan, tapi disisa waktu 30 menit Direksi memutuskan untuk memberikan sambutan dan pembagian hadiah bagi karyawan dengan pencapaian terbaik tahun ini. Peserta dengan malas-malasan dan tak rela meninggalkan tungku menggelegak berisi potongan daging, bahkan tampaknya mereka tidak ada keinginan untuk beranjak hingga akhirnya saya terpaksa berkata, "Kita bisa kembali lagi ke meja setelah pemberian sambutan. Nanti pesan saja ke petugas agar meja tidak dibereskan." Bujukan tersebut berhasil, peserta akhirnya bersedia berkumpul semua di seputaran meja Direksi. Pemberian sambutan sebenarnya berlangsung singkat, masing-masing Direksi dan Komisaris hanya memberikan sambutan tak lebih dari lima menit, yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian hadiah bagi karyawan berprestasi tahun ini. Sebelum anda bertanya apakah saya salah satunya? Hm, tentu saja tidak.
Waktu telah menunjukkan pukul delapan lewat lima belas menit, tinggal lima belas menit saja untuk melanjutkan makan lagi. Ketika nama karyawan penerima hadiah terakhir usai dipanggil dan berfoto, kami pun mulai bersiap-siap hendak kembali ke meja. Tapi dasar nasib sedang apes, tiba-tiba seorang karyawan merasa perlu untuk menyampaikan curhat dan meminta waktu berbicara. Wajah peserta yang tadinya mulai berseri-seri mendadak langsung muram. Semua hening, bukan karena khusuk mendengarkan, melainkan khusuk berdoa semoga sesi curhat ini segera berakhir. Kami semua tahu si karyawan ini selalu merasa ingin dianggap spesial dan penting. Posisinya di tenaga pemasaran dengan angka penjualan yang lumayan seakan menuntut perusahaan untuk memberikan perlakuan khusus padanya. Isi curhatnya sudah bisa ditebak karena selalu sama setiap kali kami mengadakan acara-acara seperti ini: support karyawan back office yang dirasa kurang ke front office. Bertele-tele dan menghabiskan waktu.
Enggan mendengar terlalu lama, saya mengundurkan diri dari kerumunan dan berjalan ke kasir untuk meminta kwitansi. Dari kejauhan si karyawan masih terus bercuap-cuap menghabiskan waktu lima belas menit terakhir, dan saya yakin semua peserta sudah merasa bosan dan putus asa. Kala acara selesai semua meja pun bersih. Petugas resto telah mengangkut peralatan makan dan apapun yang tersisa diatas meja. Pupuslah sudah harapan kami hendak melanjutkan pesta makan malam saat itu. 😄
Wokeh saya akhiri satu cerita dari kantor, menuju ke resep zuppa soup kali ini. Hujan-hujan memang enaknya makanan yang creamy, hangat, gurih dan berkuah. Nah zuppa soup dengan kulit pastry yang gurih dan flaky bersama sup krim yang sedap ini adalah alternatif tepat. Resep sup krim ayam jamur pengisi zuppa soup sebenarnya sudah pernah saya share pada link disini, tapi tetap saya cantumkan pada resep dibawah. Untuk pastrynya, saya sebenarnya menggunakan kulit pie, resep bisa diklik pada link disini. Kulit pie menurut saya terasa lebih gurih dan mengenyangkan dibandingkan puff pastry instant. Tapi jika anda malas membuat kulit pie maka puff pastry instant adalah pilihan tercepat. Tidak ada yang sulit membuat makanan ini, dan jika anda tidak memiliki cup dari ramekin seperti yang saya pergunakan maka gantikan dengan cup yang terbuat dari alumunium foil.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Enggan mendengar terlalu lama, saya mengundurkan diri dari kerumunan dan berjalan ke kasir untuk meminta kwitansi. Dari kejauhan si karyawan masih terus bercuap-cuap menghabiskan waktu lima belas menit terakhir, dan saya yakin semua peserta sudah merasa bosan dan putus asa. Kala acara selesai semua meja pun bersih. Petugas resto telah mengangkut peralatan makan dan apapun yang tersisa diatas meja. Pupuslah sudah harapan kami hendak melanjutkan pesta makan malam saat itu. 😄
Wokeh saya akhiri satu cerita dari kantor, menuju ke resep zuppa soup kali ini. Hujan-hujan memang enaknya makanan yang creamy, hangat, gurih dan berkuah. Nah zuppa soup dengan kulit pastry yang gurih dan flaky bersama sup krim yang sedap ini adalah alternatif tepat. Resep sup krim ayam jamur pengisi zuppa soup sebenarnya sudah pernah saya share pada link disini, tapi tetap saya cantumkan pada resep dibawah. Untuk pastrynya, saya sebenarnya menggunakan kulit pie, resep bisa diklik pada link disini. Kulit pie menurut saya terasa lebih gurih dan mengenyangkan dibandingkan puff pastry instant. Tapi jika anda malas membuat kulit pie maka puff pastry instant adalah pilihan tercepat. Tidak ada yang sulit membuat makanan ini, dan jika anda tidak memiliki cup dari ramekin seperti yang saya pergunakan maka gantikan dengan cup yang terbuat dari alumunium foil.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Creamy Zuppa Soup
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 3 -4 buah cup
Tertarik dengan resep menggunakan puff pastry lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Picnic Roll Daging Sapi-Ayam dengan Telur Rebus
Pisang Molen Coklat Keju dengan Puff Pastry Instan
Apple Strudel
Bahan:
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 3 -4 buah cup
Tertarik dengan resep menggunakan puff pastry lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
Picnic Roll Daging Sapi-Ayam dengan Telur Rebus
Pisang Molen Coklat Keju dengan Puff Pastry Instan
Apple Strudel
Bahan:
- 1 lembar puff pastry instant ukuran 22 x 22 cm (atau kulit pie)
- 1 butir telur kocok lepas untuk mengoles
Bahan sup:
Bahan sup:
- 250 gram fillet ayam, cincang kasar
- 1/2 kaleng jamur merang, tiriskan dan belah menjadi 4 bagian
- 1 kaleng jagung manis pipilan, tiriskan
- 2 batang daun bawang, rajang halus
- 400 - 500 ml susu cair (saya pakai air + 3 sendok makan FiberCreme)
Bumbu sup:
Bumbu sup:
- 3 sendok makan mentega/margarin
- 1/2 buah bawang bombay, cincang halus
- 3 siung bawang putih, cincang halus
- 1 sendok makan tepung terigu
- ½ sendok teh merica hitam butiran tumbuk kasar
- 2 sendok teh garam
- ½ sendok makan gula pasir
Cara membuat:
Cara membuat:
Membuat sup
Siapkan wajan, panaskan mentega. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan berubah warnanya lebih transparan dan karamel. Masukkan cincangan ayam, aduk dan tumis hingga ayam berubah pucat dan setengah matang. Masukkan tepung terigu, aduk cepat dan tumis hingga terigu berwarna sedikit coklat. Masukkan merica, garam dan gula, aduk hingga rata.
Tuangkan larutan susu cair, jamur, jagung kaleng dan daun bawang. Aduk dan masak dengan api kecil hingga mendidih. Cicipi rasanya, sesuaikan rasa asin dan manisnya. Angkat.
Siapkan oven, panaskan di suhu 180’C. Letakkan rak pemanggang ditengah oven.
Siapkan mangkuk keramik tahan panas (ramekin) diameter + 8 cm. Siapkan puff pastry instant, letakkan di permukaan meja. Potong puff pastry menjadi 4 bagian. Gilas perlahan masing-masing potongan agar sedikit melebar dan bisa muat menutup permukaan mangkuk.
Tuangkan sup ¾ penuh ke masing-masing mangkuk. Bersihkan mulut mangkuk dengan kain bersin, olesi bibir mangkuk dengan kocokan telur menggunakan kuas. Tutup permukaan mangkuk dengan lembaran puff pastry yang sudah disiapkan. Tekan perlahan hingga menempel baik.
Olesi permukaan zuppa soup dengan telur kocok, buat irisan dipermukaannya dengan pisau sebagai jalan keluar uap. Letakkan semua mangkuk di selembar loyang datar dan panggang di dalam oven yang sudah dipanaskan sebelumnya selama sekitar 15 – 20 menit atau hingga puff pastry mengembang dan permukaannya berwarna kuning kecoklatan. Keluarkan dari oven. Santap selagi hangat. Super yummy!
0 Response to "Resep Creamy Zuppa Soup"
Post a Comment