Resep Ayam Saus Wijen

Bagaimana ya memotivasi diri untuk membersihkan rumah? Terus terang saya sering salut jika melihat video para vloggers yang menampilkan rumah luas yang terlihat rapih dan bersih, sedangkan saya yang notabene jarang dirumah kecuali saat weekend memiliki rumah dengan kondisi yang mirip kandang kuda. Saya yakin kuda pun akan komplain berat jika kandangnya disamakan dengan rumah acak adul yang saat ini saya tempati. Ditambah lagi sejak hujan deras setiap hari mengguyur Jakarta membuat rumput dan aneka tanaman di halaman menjadi super subur dan tumbuh cepat. Belum ada dua bulan lalu saya meminta Bapak tukang sampah untuk membabat rumput dan tanaman liar, kini kondisinya sudah memblukar mengerikan. 

Kondisi belukar seperti ini menjadi ajang bermain tikus-tikus yang setiap malam terdengar mencicit nyaring dari balik jendela kamar. Kini saya bahkan tidak bisa lagi bercocok tanam sayuran apapun. Bulan lalu, dua batang tanaman paprika yang sarat bunga dan sedang saya tunggu buahnya habis dihajar tikus hingga tinggal batangnya saja. Padahal tanaman paprika yang berasal dari biji buah paprika supermarket ini mampu memecahkan rekor tumbuh sehat dan berbunga, karena selama ini selalu zonk jika ditanam.

Daun paprika dan cabai sepertinya menjadi kesukaan tikus, terbukti pohon tersebut gundul total meninggalkan batang tengahnya saja.  Hanya bibit pepaya saja yang tikus belum mengacak-acaknya. Satu pot besar bibit tanaman pepaya yang benihnya saya tebar disana beberapa minggu lalu kini tumbuh subur, berjubelan memenuhi pot. Potnya saya letakkan sekitar 50 cm dari tanah menggunakan tangkringan pot dari besi. Dulu saya selalu menebarkan biji-biji pepaya langsung ditanah dan semua bibit kecil yang tumbuh sepanjang 15 cm tersebut hilang tak berbekas. Bahkan tikus pun doyan daun pepaya yang pahit. 

Tapi tikus memang binatang mengerikan yang doyan apapun, jangankan tanaman bahkan kayu, plastik, kain dan kertas pun mereka sikat. Benar-benar pusing saya dibuatnya. Saya bahkan berencana hendak menutup seluruh area halaman yang berupa tanah terbuka dengan paving atau semen sehingga halaman menjadi bersih dan tidak ada lagi rumput yang tumbuh. Selain itu juga menghambat tikus membuat lubang sarang disana. Pertanyaan berikutnya adalah, dimana saya mencari tukang untuk mengerjakannya? 

Dari halaman yang kacau masuk ke dalam rumah yang lebih kacau lagi, aneka kotak bekas peralatan dapur, panci, atau aneka barang dari endorse dan sponsor lumayan banyak bergeletakan. Saya bermaksud hendak membuang kotak-kotak ini, tetapi membayangkan isinya menjadi telanjang dan berdebu membuat keinginan itu terhambat. Selain itu, selalu ada pikiran jangan-jangan satu saat saya akan memerlukan barang tersebut. Apakah anda pernah mengalami dilema yang sama, merasa sayang membuang barang karena berasumsi benda tersebut akan diperlukan dimasa depan? Saya sering kali begitu, padahal menurut saran ahli yang pernah saya baca diberbagai sumber, untuk menghindari rumah kita menjadi tumpukan aneka barang dan sampah adalah dengan mengevaluasi fungsi barang yang dimiliki. Menurut mereka, jika selama 6 bulan barang tersebut tidak pernah digunakan, tidak pernah dlihat, diingat, disentuh maka berarti kita sebenarnya tidak memerlukannya. Artinya sudah waktunya dipikirkan untuk menyingkirkan barang tersebut dari koleksi benda dirumah. 

Saya pernah melihat sebuah video di You Tube mengenai kebiasaan mengumpulkan barang yang sebenarnya tidak diperlukan atau dipakai atau biasa disebut dengan hoarding. Ternyata hoarding yang akut bisa menjurus ke penyakit mental. Di dalam video diceritakan seorang pria berusia sekitar 60 an tahun yang mengisi dua buah rumahnya dengan aneka barang yang dia sayang untuk dibuang, selama bertahun-tahun lamanya. Barang-barang tersebut entah dari pemberian orang lain, dibelinya sendiri, atau ditemukan di jalanan, dibawa pulang dan dikumpulkan di rumah dua lantai yang sebenarnya berukuran sangat besar hingga kedua rumah tersebut sesak. Bahkan ketika si Bapak akhirnya jatuh sakit dan dirawat dirumah sakit, pekerja sosial yang membantunya kembali kerumah tidak bisa masuk melalui pintu karena penuh dengan jejalan barang rongsokan. Terus terang saya ngeri juga melihat video tersebut dan berpikir apakah perilaku saya sudah menjurus ke hoarding? Sepertinya saya harus mulai mengevaluasi setiap benda dirumah, dan benar-benar mengenyahkan yang tidak diperlukan. 

Okeh kembali ke resep. Ayam saus wijen ini terinspirasi dari menu sejenis di warung amigos (agak minggir got sedikit) dibelakang kantor. Warung makan ini berbeda dengan warteg umumnya karena menu yang disajikan lumayan unik. Harganya memang sedikit lebih mahal dibandingkan warteg lain namun porsinya yang banyak, pilihan lauk yang beraneka ragam dan rasa yang lezat membuatnya laris manis dipenuhi karyawan kantor kala makan siang. 

Berikut resep dan prosesnya ya.

Ayam Saus Wijen
Resep modifikasi sendiri

Untuk 5 porsi

Tertarik dengan resep ayam bersaus lainnya? Silahkan klik link dibawah ini:
30 Menit Ayam Saus Jeruk
Sate Ayam Saus Selai Kacang
Ayam Goreng Crispy Siram Saus Telur Asin

Bahan:
- 300 gram fillet paha atau dada ayam
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh merica bubuk
- 4 - 5 sdm tepung  maizena

Bahan dan bumbu saus wijen:
- 1 sendok makan minyak untuk menumis
- 1 sendok makan minyak wijen
-1/2 buah bawang bombay, iris tipis
- 3 siung bawang putih, cincang halus
- 2 sendok makan madu
- 3 sendok makan soy sauce / kecap asin
- 3 sendok makan saus tomat
- 1 1/2 sendok makan brown sugar / palm sugar
- 1 sendok makan air jeruk lemon / nipis
- 1 sdt tepung maizena
- 150 ml air
- 2 sendok makan biji wijen putih panggang

Cara membuat:

Siapkan fillet ayam iris tipis, sisihkan. Tuangkan tepung maizena ke mangkuk, tambahkan garam dan merica, aduk rata. Lumuri ayam dengan tepung, tekan-tekan agar tepung menempel dengan baik. Sisihkan.

Siapkan wajan, isi minyak agak banyak dan panaskan. Masukkan satu persatu fillet ayam agar tidak menempel dan lengket satu sama lain. Goreng hingga kuning kecoklatan, angkat dan tiriskan. Sisihkan.

Siapkan mangkuk, masukkan madu, soy sauce, saus tomat, gula, air jeruk lemon, tepung maizena dan air. Aduk hingga rata. Sisihkan.

Siapkan wajan, panaskan 1 sdm minyak dan 1 sdm minyak wijen. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum dan sedikit kecoklatan. Tuangkan larutan saus, aduk dan masak dengan api sedang hingga saus mendidih dan kental. Cicipi rasanya, sesuaikan asin dan manisnya.

Masukkan biji wijen, aduk rata. Tuangkan ayam goreng, aduk hingga tercampur baik.  Angkat dan sajikan.

Share this post